Ratusan spanduk Prabowo Subianto-Khofifah Indar Parawansa yang terpasang di kawasan tapal kuda menandakan dukungan warga nahdliyin di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 makin terus menguat.
- Usulan Mendagri Pemilu Digelar April atau Mei Bikin Kaget Pimpinan Komisi II
- Menag: Mudik Itu Hukumnya Sunnah, Yang Wajib Menjaga Keselamatan
- Kebijakan Mendag Soal Minyak Goreng Kurang Efektif, Wajar Jika Disalahkan
Baca Juga
Hal itu diungkapkan oleh Bendahara DPD Gerindra Jawa Timur Muhamad Fawait pada Kamis (24/3).
“Yang memasang ini bukan internal partai, tetapi murni relawan yang mendukung duet pak Prabowo dan bu Khofifah. Saya meyakini spanduk yang terpasang itu symbol kalau duet tersebut didukung sebagaian besar warga nahdliyin,” katanya.
Dijelaskannya, duet Prabowo-Khofifah dinilai pasangan idel karena mewakili sosok nasionalis religious. Prabowo yang juga Ketua Umum (Ketum) Gerindra, merupakan figure dari kalangan nasionalis dan punya leadership yang kuat.
“Sedangkan bu Khofifah representasi warga nahdliyin yang punya pemikiran cemerlang dan sukses memimpin Jatim,” tambah ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim itu.
Anggota DPRD Jatim dari Dapil Jember-Lumajang itu menambahkan, dirinya merasa kaget dengan meluasnya dukungan terhadap pasangan itu. Menurut dia, animo warga nahdliyin untuk mendukung duet Prabowo-Khofifah begitu besar.
“Karena mereka dianggap sebagai solusi dan akan mampu menjawab tentang permasalahan bangsa saat ini,” tandasnya.
Sekadar diketahui, ratusan baliho dukungan Prabowo-Khofifah terpasang di wilayah tapal kuda. Bahkan, beberapa spanduk berukuran besar terpampang di beberapa wilayah seperti Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi dan Jember.
“Di internal kami solid dukung pak Prabowo Capres. Dukungan dari ekstrenal juga semakin menguat. Terutama warga nahdliyin di Jatim. Saya bangga dan terharu,” pungkasnya.
- Turun Gunung Kuatkan Mesin Partai, Upaya Gerindra Jatim Menangkan Pemilu
- Gerindra Jatim Dukung Cak Dedi Maju Di Pilwali Surabaya 2024
- Peringati Hari Santri, Gerindra Jatim Napak Tilas Perjuangan KH Hasyim Asy’ari Di Surabaya