Olahraga Keronjang Diharapkan Jadi Ciri Khas Kearifan Lokal Kediri

Walikota kediri tanda tangani deklarasi Kudu Obah
Walikota kediri tanda tangani deklarasi Kudu Obah

Puluhan pegiat olahraga "Keronjang" atau takraw kerajang ikut serta dalam Deklarasi Kudu Obah Warga Kediri, yang digelar oleh Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Kediri, yang bekerjasama dengan Pemkot Kediri di Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya Kediri.


Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang turut hadir dalam kegiatan itu sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan KORMI ini. 

"Karen kita juga harus menjaga keseimbangan olahraga juga. Prinsipnya seperti itu," kata Walikota dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (28/3). 

Walikota berharap, masyarakat gemar olahraga. Saat ini, Pemkot Kediri sudah membuat kebijakan taman-taman maupun fasilitas publik seperti GOR Jayabaya Kota Kediri yang dibuka untuk umum. 

"Jadi, taman-taman sudah kita buka, karena sudah turun levelnya, sehingga saya rasa kita perlu 'exercise' untuk membuka lalu juga tempat seperti ini (GOR) juga harus dibuka," jelasnya. 

Dalam acara itu, ada berbagai macam olahraga yang diselenggarakan masyarakat, salah satunya adalah  "Keronjang" takraw keranjang. Olahraga ini adalah asli dari Kediri.  

Ketua Umum Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Kediri Abdian Asgi Sukmana mengatakan, olahraga ini turut serta mengharumkan Kota Kediri, baik di tingkat nasional hingga internasional. 

"Keronjang ini asli dari Kota Kediri dan ini harus kita tingkatkan menjadi kearifan lokal. Olahraga ini sudah pernah mengikuti event Olimpiade internasional dan ini sangat didukung Pak Wali Kota saat berangkat ke event internasional," jelas Abdian Asgi Sukmana. 

Olahraga ini bisa diikuti mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Olahraga ini adalah gabungan dari sepak takraw dan bola basket. Untuk itu, olahraga ini adalah keterampilan mengasah bola.

Olahraga ini sudah mulai dikembangkan sejak 2005 di Kota Kediri. Hingga kini, beragam kompetisi Keronjang baik tingkat lokal dan nasional sudah diikuti dan berhasil memboyong beragam penghargaan.  

Dalam permainan olahraga ini, satu tim terdiri dari lima orang, empat orang sebagai pemain dan satu orang cadangan. Setiap orang diberi batas untuk sentuhan bola hingga tiga kali dan setelahnya harus dioper ke temannya. Bagi yang memasukkan bola terbanyak, adalah pemenangnya.

Abdian Asgi Sukmana menjelaskan, olahraga ini saat ini masih masuk olahraga prestasi, sehingga belum bisa ikut serta dalam ajang PON. Namun, ia berharap dengan olahraga ini semangat masyarakat tidak akan pupus. 

Dalam kegiatan ini, Walikota Kediri juga menandatangi Deklarasi Kudu Obah (Harus gerak berolahraga) Warga Kediri. Jika di Jawa Timur ada slogan Jatim Seger (Senang Gerak), di Kediri ada slogan Kudu Obah. 

Walikota sebelumnya juga bersepeda dengan start di Balai Kota Kediri kemudian singgah ke GOR Jayabaya. 

Setelah selesai deklarasi, Walikota juga sempat melihat berbagai macam atraksi olahraga di GOR Jayabaya Kota Kediri. Selain Keronjang, ada juga senam, tarik tambang, dan beragam olahraga lainnya.