Rencana unjuk rasa berbagai elemen masyarakat termasuk mahasiswa pada Senin 11 April 2022 mendatang adalah momentum lantunan suara rakyat yang dibombardir oleh kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat.
- Polri: Terima Kasih, Proses Pemungutan Suara Berjalan Kondusif
- Lakukan Penyitaan Aset, Polri Persempit Ruang Gerak Buronan Narkoba Fredy Pratama di Thailand
- Polri Turut Kawal Pendistribusian Logistik Pemilu 2024 Hingga Tuntas
Menurut Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul, mahasiswa harus memanfaatkan momentum ini dengan menyuarakan pendapatnya dengan elegan.
Disisi lain, Adib menekankan, Polri semestinya mendukung serta menjamin kebebasan menyampaikan pendapat yang dilakukan oleh rakyat maupun mahasiswa nantinya.
Mengingat, kata Adib, Polri sebelumnya menggelar lomba orasi, serentak di seluruh Indonesia sebagai pembuktian dari komitmennya dalam dalam sistem demokrasi di Indonesia. Salah satunya adalah memberikan wadah untuk masyarakat dalam menyampaikan ekspresi dan pendapatnya.
“Jangan sampai ada upaya-upaya, menghalangi aksi adik-adik ini. Sepanjang dilakukan sesuai aturan dan tertib, polisi harus mendukung gerakan ini,” kata Adib kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (9/4) sore.
Adib meminta Polri untuk membuktikan apa yang telah dilakukan sebelumnya yakni menggelar lomba orasi dengan mensupport aksi mahasiswa dengan mengawal secara tertib.
- Aliansi BEM Mahasiswa Tanjung Perak Baksos Peduli Sesama
- Pemkot Surabaya Terjunkan 1.749 Mahasiswa MSIB ke Seluruh Pelayanan OPD, Kecamatan, hingga Balai RW
- Polri: Terima Kasih, Proses Pemungutan Suara Berjalan Kondusif