Pemkot Surabaya Terjunkan 1.749 Mahasiswa MSIB ke Seluruh Pelayanan OPD, Kecamatan, hingga Balai RW

Ikhsan menerima mahasiswa program Magang Studi Independen Bersertifikat/RMOLJatim
Ikhsan menerima mahasiswa program Magang Studi Independen Bersertifikat/RMOLJatim

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima kembali mahasiswa program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Senin (26/2). 


Di program MSIB batch 6 tahun 2024 ini, Pemkot Surabaya menerima sebanyak 1.749 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Ikhsan mengatakan, pemkot menyambut baik kehadiran ribuan mahasiswa tersebut di Kota Surabaya. 

Diharapkan, nantinya para mahasiswa itu dapat belajar, berkontribusi, dan terjun secara langsung memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. 

“Karena kan adik-adik (mahasiswa) ini kan nanti turun langsung di kecamatan, di kelurahan, mungkin juga pelayanan yang berada di Balai RW. Nah, di sana nanti mereka akan melihat dan kemudian juga bekerja melayani bagaimana program-program di Surabaya, dan masyarakat juga bisa berinteraksi dengan adik-adik mahasiswa ini,” kata Ikhsan dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai menggelar apel program magang MSIB di Balai Kota. 

Ikhsan menerangkan, program MSIB ini tidak hanya sebagai sarana belajar para mahasiswa, akan tetapi juga untuk menambah pengalaman di dunia kerja dan bertukar pikiran antar mahasiswa. 

“Jadi ketika mereka selesai dari studinya, (pengalaman) ketika mereka bekerja,” ujarnya. 

Mantan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya itu menjelaskan, para mahasiswa itu nantinya akan ditempatkan di 11 organisasi perangkat daerah (OPD), kantor kecamatan, dan kelurahan di seluruh Kota Surabaya. 

Seperti di tahun-tahun sebelumnya, para mahasiswa ini nantinya akan bertugas selama 5 bulan membantu pelayanan kepada masyarakat di lingkungan Pemkot Surabaya. 

“Nantinya pemkot akan memberikan akses sebanyak-banyaknya untuk mereka mempelajari semua yang ada di kita, sistem yang ada di kita. Kalau dari kementerian mereka mendapat BBH (Bantuan Biaya Hidup) senilai Rp 2,8 juta per bulan,” jelasnya. 

Sementara itu, mahasiswa Universita Negeri Surabaya (UNESA) dari fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Alya Yusvani mengaku sangat antusias mengikuti program MSIB. 

Karena, program ini dijadikan kesempatan oleh Alya untuk mencari pengalaman baru. 

“Excited (bersemangat) sih, soal kemarin pernah magang di bank, terus sekarang di pemerintahan. Jadi ini pengalaman baru, bahkan dapat BPJS Ketenagakerjaan, sertifikat, juga uang bulanan,” pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news