Para Seniman Ngawi Minta Pemerintah Tegas Lindungi Reog

Para seniman Ngawi menggelar pentas seni Reog di alun-alun/RMOLJatim
Para seniman Ngawi menggelar pentas seni Reog di alun-alun/RMOLJatim

Proses pengusulan seni Reog agar mendapat pengakuan Unesco (badan PBB yang mengurusi pendidikan, sains, dan kebudayaan) terus bergulir di daerah.


Kali ini di alun-alun Ngawi puluhan seniman Reog langsung menggelar aksinya dengan kawalan aparat kepolisian setempat.

Sidarta koordinator aksi menjelaskan, aksinya tersebut untuk mendesak pemerintah untuk segera mendaftarkan seni Reog sebagai warisan budaya non benda atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Unesco 2023. Pun, tari Reog sudah bisa dikatakan nominasi tunggal.

"Seni Reog ini jelas asal usulnya tetap dari Ponorogo. Dan sudah selayaknya pemerintah segera memproses agar diakui oleh PBB melalui Unesco itu tadi," ujar Sidarta dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Rabu (13/4).

Dia meminta agar pemerintah bersikap tegas untuk menanggapi niat Malaysia yang hendak mengklaim Reog Ponorogo atau barongan sebagai bagian dari budayanya.

Selain itu, pemerintah harus segera melakukan inventarisasi dan menetapkan klasifikasi budaya asli Indonesia agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Sidarta juga meminta agar penyeleksi Kemendikbud Ristek menempatkan Reog sebagai prioritas dan berada pada nominator teratas. Namun, secara lisan diketahui bahwa jamu lah yang menjadi prioritas utama yang hendak diusulkan sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia.