Airlangga Pastikan KIB Tak akan Dukung Capres yang Gunakan Politik Identitas

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua dari kiri) bersama politisi senior Golkar Akbar Tandjung (ketiga dari kiri)/Ist
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua dari kiri) bersama politisi senior Golkar Akbar Tandjung (ketiga dari kiri)/Ist

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dibangun untuk membuat politik di Indonesia bebas dari politik identitas. KIB gabungan partai nasionalis dan religius.


Demikian ditegaskan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto usai Silaturahim Nasional KIB, di Hutan Kota Plataran, Sabtu (4/6).

Airlangga menegaskan, seluruh pesan ini sudah sampai ke seluruh kader Partai Golkar, PAN, dan PPP hingga ke lingkup terkecil pemerintahan administrasi desa.

Menurut Airlangga, KIB terbuka dengan partai manapun hingga waktu deklarasi nanti.

Airlangga menegaskan, KIB akan mendorong calon yang bisa menghilangkan politik identitas.

“Pertama tujuannya memang menghilangkan politik identitas. Jadi kita adalah koalisi nasional religius, baik yang muslim tradisional, maupun muslim modernis. Jadi tentunya itu yang akan dorong dan itu pula yang membuat kita menandatangani kesepahaman. Jadi itu clear,” tutur Airlangga.

Jawaban Airlangga itu menegaskan bahwa soal munculnya pertanyaan apakah KIB tidak akan memberi tempat bagi calon yang pernah menggunakan politik identitas dalam Pemilu.

Pria yang juag Menteri Koordinator bidang Perekonomian itu mengaku, KIB menyadari bahwa untuk membangun bangsa yang hebat, tidak bisa dilakukan hanya satu golongan atau sendiri-sendiri.

Oleh karena itulah, KIB berupaya mengikis polarisasi dan keterbelahan di masyarakat akibat dinamika politik yang terjadi sejak satu dekade lalu.

“Membangun bangsa membutuhkan kerja sama, sinergi, dan kolaborasi. Kita manfaatkan seluruh potensi yang ada, kita manfaatkan seluruh komponen bangsa yang ada,” tegasnya dikutip Kantor Berita Politik RMOL.

Menurut Airlangga, tujuan kerja sama tiga Parpol ini untuk saling mengisi agar pembangunan bangsa Indonesia bisa terlaksana dan Indonesia menjelma menjadi negara hebat.

Di sisi lain, tidak bisa dibantah, terbentuknya kerja sama ketiga partai juga ingin menaikkan elektabilitas menjelang Pemilu 2024. Ia mengakui, ada kenaikan elektabilitas sejak tiga ketua umum menggagas ide Koalisi Indonesia Bersatu.

Airlangga menegaskan, setelah penandatanganan nota kesepahaman, ketiga Parpol saat ini setara di dalam KIB. Manuver maupun pergerakan politik masing-masing parpol anggota harus diketahui oleh ketiga partai.

“Jadi kita sudah kolektif kolegial, kita bertemu siapapun, sepengetahuan kita bertiga,” tutur Airlangga.