Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin beserta jajaran Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) meninjau kondisi sapi yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), di Desa Jetis kecamatan Curahdami, Rabu (15/6).
- Gelar Rakor Kewaspadaan Dini, Bakesbangpol Bondowoso Padukan Data dan Informasi
- Seorang ASN DPRD Bondowoso, Tertangkap Tangan Bawa Sabu
- Kades PAW Desa Plalangan di Lantik, Begini Harapan Bupati Bondowoso
Bupati Salwa menyampaikan, pihaknya juga turut prihatin dengan adanya wabah PMK tersebut dan sedang mengupayakan dinas terkait untuk segera menangi kasus yang terjadi di Bondowoso.
"Kami upaya semacam imunisasi seperti vaksinasi dan pengobatan, namun untuk vaksinasi belum bisa dilaksanakan karena masih dalam proses," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Kemudian, Bupati turut menghimbau warga agar ternaknya yang terpapar PMK untuk segera meminta penanganan kepada dinas terkait.
"Lebih baik diobati jangan malah dijual, karena harganya juga pasti akan turun dan sangat murah," terangnya.
Kemudian, Kepala Disnakan Moh Halil menambahkan, pihaknya sedang mengajukan anggaran Rp 4 Miliar untuk penanganan wabah PMK di Bondowoso.
"Pengusulan tersebut untuk obat-obatan dan tindak lanjut penaganan lainnya," tuturnya.
Ditambahkannya, pihaknya saat ini sudah melakukan penanganan dengan dibantu 5 Pusat Kesehatan Hewan dengan menyebarkan kontak yang bisa dihubungi oleh masyarakat termasuk kantor Disnakan sebagai posko utama.
"Kami akan segera ke provinsi untuk mengusulkan populasi ternak yang bisa segera divaksinasi, karena dari provinsi diutamakan daerah sapi penghasil susu," sambungnya.
Diakhirinya, untuk saat ini di kabupaten Bondowoso sebanyak 1750 sapi mulai terpapar wabah PMK dengan persentase kematian 0,27 persen.
- Kumpulkan Seluruh Camat di Kabupaten Bondowoso, Pj Bupati Beri Peringatan Keras Soal Kewenangan
- Pemkab Bondowoso Hibahkan Dana untuk KPU dan Bawaslu Bondowoso, Berikut Nominalnya
- Puluhan Rumah Terdampak Angin Puting Beliung, Pj Bupati Bondowoso Serahkan Bantuan