Keterpurukan pengelolaan keuangan sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Surabaya ternyata bukan hanya dari pihak managemen.
- Gotong Royong Surabaya Menekan Stunting, hingga Angkanya Terendah se-Indonesia
- Labkesda Surabaya buka Layanan Laboratorium Klinik hingga Kesehatan Lingkungan
- Jumlah Kunjungan ke Perpustakaan Umum Surabaya Capai 52 Ribu Orang per Bulan
Baca Juga
Tetapi yang lebih bertanggungjawab yakni dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya yang membawahi secara langsung dengan perusahaan plat merah tersebut.
"Bagian Perekonomian, kelihatannya adalah satu pihak yang patut dituntut tanggung jawabnya, bahwa kalau ada satu BUMD untung kemudian ada satu rugi mungkin disitu bisa kita katakan ada satu kesalahan managemen dari BUMD. Tapi kalau kemudian dari sekian banyak rugi semua, maka adalah bagian perekonomian yang harus bertanggung jawab," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya, A.H Thony kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (27/6).
Makanya, agar pengelolaannya sehat, Thony mendesak supaya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi segera menepati janjinya.
Yakni dengan melakukan penyegaran terhadap sejumlah pejabat yang kinerjanya berhubungan langsung dengan BUMD.
"Kontrak kinerjanya bagaimana, Asisten II dan pak wali kota ini harus melihat fakta ini sebagai satu hal yang harus dibenahi,” jelasnya.
Selama ini menurut politisi asal Partai Gerindra, pihaknya tak henti-hentinya mengkritisi kinerja dari jajaran BUMD di Kota Surabaya.
“Sejauh ini mengkritisi BUMD sudah kita lakukan. Lah, ketika sekarang BUMD kok merugi semua saya pikir pokok persoalannya nampak tidak di BUMD, tapi kepada dinas pemkot yang membidangi dan sebagai pembina para BUMD ini,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Surabaya mengalami keterpurukan kecuali PDAM Surya Sembada.
Kondisi tersebut terlihat dari Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) tahun anggaran 2021.
- Maulid Nabi dan Revolusi Akhlak
- Simalakama Caleg Daerah: Menangkan Capres tapi Bisa Babak Belur
- Geledah Rumdin Mentan SYL, KPK Diduga Bawa Mesin Penghitung Uang