Sejumlah maskapai penerbangan sudah berteriak lantaran harga avtur meroket cukup tajam hingga 100 persen. Hal ini berdampak pada kenaikan harga tiket pesawat dan dikhawatirkan bakal menurunkan daya beli masyarakat.
- Lepas Ekspor Senilai Rp 35,03 Triliun, Mendag: Ekonomi Nasional Mulai Pulih
- Tim Putri Bandung bjb Tandamata Juara Proliga 2023, Ridwan Kamil Berikan Dana Kadeudeuh
- RUPSLB Bank Bjb Mendorong Pertumbuhan Kredit di Segmen Komersial dan UMKM
GM Commercial Support Lion Air Group Saleh Alatas menuturkan bahwa, biaya kenaikan avtur mendominasi biaya operasional pesawat.
"Saat ini, seperti kita tahu bersama harga tiket yang kita jual juga sangat terasa ya. Karena, hal ini tentu didasari oleh kenaikan harga avtur yang mana harga avtur ini memang mendominasi dari biaya operasional,” kata Saleh dalam acara diskusi virtual “Harga Avtur Terus Meroket, Bagaimana Nasib Transportasi Udara? yang diselenggarakan APJAPI, Minggu (17/7).
Menurutnya, jika pemerintah mampu menekan harga avtur, maka harga tiket pesawat terbang akan bisa stabil.
“Jadi, singkat cerita bagaimana kalau kita mau melayani masyarakat dengan optimal? Bagaimana peran kita dalam menekan harga kenaikan,” imbuhnya.
Dia menambahkan di tengah ketidakpastian dan kelangsungan hidup yang begitu berat saat ini, aviasi merupakan salah satu industri di Indonesia yang cukup besar dampaknya jika harga avtur naik.
“Karena memang komposisi pertama bahan bakar ini sangat-sangat komponennya di biaya operasional pesawat,” tutupnya dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
- Maju di Pilgub Jatim 2024, Khofifah Merasa Nyaman Berpasangan Emil Dardak
- Ketua Demokrat Banyuwangi Jajaki Koalisi Pinang Posisi Cawabup dari PKB
- Minimarket Vs Warung Kelontong Madura, Kekhawatiran yang Berlebihan!