Harga BBM Naik, IMM DKI: Jokowi Neolib!

Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta saat menggelar aksi di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta/RMOL
Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta saat menggelar aksi di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta/RMOL

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta kebijakan pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.


IMM menilai rezim Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin tidak pro terhadap rakyat. Sebab, pemerintah menaikkan harga BBM di saat harga minyak dunia turun.

“Itu artinya Jokowi Neolib!” tegas Ketua Umum DPD IMM DKI Jakarta Ari Aprian Harahap dalam orasinya saat menggelar unjuk rasa di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Jumat sore (9/9).

Ari mengatakan, daya beli masyarakat pascapandemi baru saja akan membaik tetapi BBM diniaikkan. Untuk itu, gagasan pemerintah hanyalah jargon belaka.

“Jadi, “Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat” hanya jargon belaka!” tegas Ari dilansir Kantor Berita Politik RMOL.

“Itu alasan pemerintah semata. Tolak kenaikan BBM kawan-kawan! Sepakat!” lantangnya disambut sautan sepakat massa aksi.

Terdapat sejumlah titik aksi dari berbagai elemen mahasiswa di kawasan patung kuda ini. Ada yang berunjuk rasa di dekat barier polisi di dekat Kemenko Polhukam, pintu barat Monas, dan di sebelah Kementerian ESDM.

Adalah mahasiwa dari IMM DKI Jakarta yang berunjuk rasa di pintu barat Monas dan Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang berunjuk rasa di dekat Patung Kuda yang mulai membakar ban.

Sambil membakar ban bekas sambil membentuk lingkaran, mahasiswa bernyanyi-nyanyi dan berteriak “Turunkan BBM, Hidup Rakyat!”.   

Adapun elemen mahasiswa lainnya yang berdemonstrasi tersebut; dari Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) Universitas Prof Dr Hamka (UHAMKA), Kesatuan Aksi Mahasiwa Muslim Indonesia (KAMMI), hingga Pengemudi Ojek Online (Ojol).