Anies Baswedan resmi diangkat sebagai anggota Pemuda Pancasila. Dinilai sebagai satu langkah awal bagi Anies untuk berkontribusi aktif di dalam organisasi masyarakat (ormas) yang dikenal dengan seragam loreng berwarna dominan oranye ini.
- Anies Baswedan: Pemilu Menentukan Arah Kebijakan, Bukan Sekedar Pilih Orang
- Jika Prabowo Rangkul Koalisi Perubahan, Anies Bakal Gigit Jari
- Gagal Pengaruhi Publik, Retorika Anies Dinilai Sebagai Sekedar 'Omon-omon'
"Mudah-mudahan nanti saya bisa ikut berkiprah di sini memberikan manfaat juga lewat PP," ujar Anies usai resmi diangkat menjadi Anggota PP dalam acara Peresmian Kantor Sekretariat Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10).
Dengan mengenakan seragam kebanggaan PP berloreng hitam oranye, Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan ungkapan terimakasih kepada keluarga besar PP yang selama ini berperan dalam menjaga Ibu Kota.
"Saya sampaikan terimakasih kepada Pak Japto dan seluruh keluarga besar PP yang selama ini telah ikut berperan memberikan rasa tenang damai di Jakarta yang mudah-mudahahan kita bisa rawat terus," harapnya.
Ditambahkan, Ketua Umum PP, Japto Soerjosoemarno yang memastikan Anies sebagai anggota PP biasa.
Tapi, dia menegaskan bahwa mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memiliki pandangan dan visi yang sama secara ideologis dengan PP.
"Beliau memiliki pandangan yang sama, visi misi yang sama dalam ideologi, dalam kebertuhanan segala macam, dan kita punya jalan yang sama dengan beliau maka beliau kami jadikan anggota," urainya.
Lebih lanjut, Japto menyebutkan KTA Anies bernomor 00000007 seperti James Bond.
"Ini permintaan Pak Anies sendiri menjadi anggota, tapi bukan anggota kehormatan," ujar Japto.
Dalam momentum itu turut hadir sejumlah pejabat negara seperti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo. 
- Maju di Pilgub Jatim 2024, Khofifah Merasa Nyaman Berpasangan Emil Dardak
- Ketua Demokrat Banyuwangi Jajaki Koalisi Pinang Posisi Cawabup dari PKB
- Minimarket Vs Warung Kelontong Madura, Kekhawatiran yang Berlebihan!
