Bantu Petani Untuk Hasilkan Panen Maksimal, Petrokimia Gresik Sebar Taruna Makmur ke Berbagai Daerah

Petrokimia Gresik sebar Taruna Makmur/Ist
Petrokimia Gresik sebar Taruna Makmur/Ist

Petrokimia Gresik perusahaan solusi agroindustri, kembali mengirimkan 38 taruna makmur yang disebar ke berbagai pelosok daerah di tanah air untuk mendampingi petani.


Menurut Direktur Operasi dan Produksi PT Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih, para taruna makmur ini merupakan batch kedua dari sekolah makmur dalam mengemban tugas mengedukasi petani tentang bagaimana cara bertani yang baik, sehingga hasil panen maksimal.

“Para taruna makmur nantinya mengedukasi tentang produk pupuk yang baik itu seperti apa, termasuk takaran (dosis) dan cara penggunaannya, sehingga petani tidak mudah tergiur dengan produk yang belum jelas,” ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (11/3).

"Para Taruna Makmur tidak semata-mata mengajarkan cara penggunaan pupuk maupun mengenalkan produk pupuk yang baik, namun juga akan melakukan pendampingan perawatan tanaman sesuai dengan ilmu pengetahuan terapan," sambungnya.

Dijelaskan Digna, Petrokimia Gresik pertamakali meresmikan program Sekolah Makmur yang ditandai dengan pemberangkatan 30 Taruna Makmur ke berbagai daerah dari Gresik Jawa Timur pada September 2022 lalu.

"Program inisiasi Petrokimia Gresik ini merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan kualitas SDM di bidang pertanian sekaligus menjadi komitmen peningkatan layanan bagi para petani di berbagai daerah," ungkapnya.

"Makmur sendiri berawal dari Project Agrosolution yang diinisiasi Pupuk Indonesia, yang kemudian diadopsi oleh Kementerian BUMN dan digulirkan menjadi program nasional sejak Agustus 2021.

Baik Makmur maupun Agrosolution, merupakan program yang menciptakan ekosistem pertanian komprehensif, mulai dari penyediaan dana atau modal usaha yang bersinergi dengan lembaga perbankan, jaminan asuransi, ketersediaan pupuk, kawalan pengendalian hama, hingga offtaker sehingga memberikan jaminan produktivitas dan kesejahteraan bagi petani,' paparnya.

Sementara salah satu Taruna Makmur dari Politeknik Pembangunan Pertanian Malang, Dwi Ayu Setya Rini mengaku senang bisa mengabdikan ilmunya melalui program sekolah makmur yang diikutinya.

"Tugas saya di lapangan adalah mendampingi secara intensif, kepada petani dalam proses budidaya tanaman, kemudian melakukan proses uji tanah untuk mendukung proses perawatan," katanya dengan nada bangga.

“Kemarin dalam pembekalan sudah diberikan materi tentang kegiatan budidaya, penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) dan Ilmu sosial untuk menjalankan tugas sebagai taruna makmur ini,” tuturnya.

Dia mengaku antusias mengikuti program makmur ini dengan menjadi Taruna Makmur. Karena selain sesuai dengan jurusan ilmu yang dia tekuni, dirinya bisa mengaplikasikan ilmunya untuk mendukung peningkatan hasil pertanian.

“Selain jurusan saya memang penyuluhan pertanian, ini juga menjadi ruang bagi saya untuk mengaplikasikan ilmu,” tandasnya.