Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, Anwar Sadad memberikan pengarahan dalam Rapat Kerja Daerah Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Jatim yang diadakan di Graha Delta Kantor Pemkab Sidoarjo, 20/7/2023.
- Cak Imin: Poros Kanan dan Kiri Kita Ajak Dalam Satu Barisan
- Kunjungi Gereja, Ganjar Janji Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah
- Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Puan: Berkat Istimewa di Perayaan Iduladha
Sadad, yang juga merupakan penasihat GMNU Jatim, dalam arahannya menekankan agar GMNU mengambil spirit perjuangan Nahdlatul Ulama.
"Tangkap spiritnya, bukan abunya!" ujar Sadad menirukan diksi Bung Karno, Presiden RI pertama.
Walik Ketua DPRD Jawa Timur itu mengatakan, 'gocean' sarung kiai itu jangan dimaknai memakai sarung secara harfiah, tapi spirit perjuangan kiai.
Spirit perjuangan kiai-kiai NU terangkum dalam empat kata: tawasuth, tasamuh, tawazun, ta'adul. Keempat hal itu didasarkan pada referensi teks agama yang bersifat primer, yaitu al-Qur'an.
"Tawasuth maknanya moderat, maka dengan prinsip ini menjauhkan kita dari cara pandang ekstrim, di satu sisi, dan liberal, di sisi lain," tuturnya.
Dalam pemaparan selama sekitar 30 menit itu, Sadad, yang merupakan doktor ilmu Politik Islam UIN Sunan Ampel itu menegaskan bahwa prinsip-prinsip itulah yang akan membawa GMNU pada garis yang dituju oleh NU, yakni mewujudkan sebaik-baiknya umat, yang tergambar dalam Mabadi Khaira Ummah.
"Akan tetapi pendekatan yang dilakukan oleh GMNU harus dengan style anak muda, harus berani melawan risiko salah, karena ini akan membawa kita menemukan cara terbaik secara kreatif," katanya.
Anak muda, kata Sadad, punya ciri khas, yaitu rasa ingin tahu yang tinggi, kreatif, kolaborarif, komunikatif. Karena itu, anak muda tidak boleh kehilangan ciri khas ini.
- Tak Hanya Daftar Pilwali di PDIP, Eri Cahyadi Bakal Merapat di PKB dan Parpol Lain
- Jelang Pilkada 2024, Ketua DPD NasDem Gresik Diganti
- Kenali Gejala Tertular Flu Singapura, Dinkes Surabaya Imbau Masyarakat Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat