Golkar Butuh Figur Berkarakter Khusus

Yusuf Husni/RMOLJatim
Yusuf Husni/RMOLJatim

KONDISI Partai Golkar sudah semakin tidak jelas arahnya. Bila dibiarkan akan menjadi partai gurem di Pemilu 2024. Masih ada waktu walau sangat singkat. Sehingga dibutuhkan penyelamatan. Tentunya dengan figur yang berkarakter khusus yang mampu menyelamatkan partai. Pentingnya recovery politik agar Partai Golkar tetap survive.

Ketum Airlangga Hartarto (AH) H dan DPP Partai Golkat sudah dipastikan tidak bisa melaksanakan amanat Munas 2019.

Realita politik saat ini elektabilitas partai dan Ketum AH pada posisi yang sangat memprihatinkan. Tidak sesuai dengan jargon politik setiap acara konsolidasi partai selalu didengungkan 'Golkar menang...Airlangga presiden...'. Realitasnya bila Partai Golkat dibiarkan seperti ini tidak akan jadi pemenang pemilu dan Ketum AH tidak jadi nyapres.

Amanat Munas 2019 memberi mandat kepada Ketum AH untuk jadi Capres. Awalnya proses berjalan dengan terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sayangnya dua roda politik gembos di tengah jalan terkena ranjau politik. Dipastikan AH tidak akan bisa merealisasi mimpi politiknya.

Banyak dampak yang sangat merugikan Partai Golkar atas kepempinan AH dan DPP PG saat ini. Selain partai tidak mungkin sebagai pemenang dan berpeluang jadi partai gurem, semangat kader partai di daerah jadi menurun. Apalagi Ketum AH saat ini ada indikasi terlibat masalah CPO. Baru akan dipanggil saja, elektabilitas turun 2 persen. Bagaimana seandainya ditetapkan sebagai tersangka? 

Ini sangat membahayakan Partai Golkar ke depannya.

Maka, jalan satu-satunya untuk menyelamatkan Partai Golkar, Ketum AH dan jajaran pengurus DPP PG mengundurkan diri lalu di melaksanakan Munaslub.

Untuk menyelamatkan Partai Golkar dalam situasi yang sangat memprihatinkan dan dalam waktu singkat dibutuhkan nahkoda politik yang berkarakter Sambo. Banyak kader partai yang layak jadi Ketum Partai Golkar. Namun yang dibutuhkan saat ini adalah yang  berkarakter khusus.

Hanya satu di Partai Golkar yang layak yakni Luhut Binsar Panjaitan (LBP). Setiap pemimpin ada jamannya. Setiap jaman ada pemimpinnya.

Berdasarkan komunikasi politik, kader-kader Partai Golkar daerah di Jatim sepakat untuk menyelamatkan partai. Wajib dilaksanakan Munaslub dan Ketumnya adalah LBP.

*Penasehat Partai Golkar Jawa Timur