Jenasah Kiai Karismatik Langitan Abdullah Munif Marzuqi Diantar Ribuan Santri

Puluhan ribu santri dan masyarakat mengiringi pemakaman jenasah Alm, KH Abdullah Munif Marzuki di TPU Widang Tuban/RMOLJatim
Puluhan ribu santri dan masyarakat mengiringi pemakaman jenasah Alm, KH Abdullah Munif Marzuki di TPU Widang Tuban/RMOLJatim

Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, Pengasuh Ponpes Langitan Widang Tuban, KH. Abdullah Munif Marzuqi  Lahir 23 Januari 1954 wafat di usia 69 tahun. 


Mendiang KH. Abdullah Munif Marzuqi adalah Majelis Masyayikh Ponpes Langitan kini telah berpulang ke rahmatullah di Rumah Sakit Holistic Purwakarta, Jawa barat sekitar pukul 15.55 Wib Kamis (20/7).

Puluhan ribuan santri Langitan dan masyarakat umum turut mengiringi Jenazah Almarhum KH. Abdullah Munif Marzuqi diberangkatkan menuju pemakaman umum Desa Widang Kecamatan Widang Kabupaten Tuban sekitar pukul 09.00 WIB, Komplek Makam tempat para leluhur pendiri PP Langitan Kiai Karismatik Langitan disemayamkan, Jumat (21/7).

Kiai Abdullah Munif Marzuqi sendiri merupakan pengasuh PP. Langitan sepeninggal KH. Abdullah Faqih yang wafat 2012 silam, jika dihitung maka masa kepengasuhan di PP. Langitan sudah selama 11 tahun.

"Keluarga besar Pondok Pesantren Langitan turut berduka cita atas wafatnya KH. Abdullah Munif Marzuqi, Pengasuh Pondok Pesantren Langitan pada Kamis, 20 Juli 2023 M./02 Muharram 1445 H. Semoga segala amal ibadah beliau diterima oleh Allah Swt, dan wafat dalam keadaan husnu al-khatimah. Amiin," demikian ungkapan belasungkawa yang dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Agus Zahid Hasbullah selaku putra menyampaikan terimakasih kepada para jamaah pelayat yang hadir. Gus Zahid juga meminta persaksian kepada para pelayat mengenai kepribadian Almarhum KH. Abdullah Munif

"Saya sungguh, wakil dari keluarga meminta kepada semua yang hadir, meminta saksi kepada kalian semua, Almarhum Romo Yai Abdullah Munif ini termasuk orang yang baik apa baik. Dijawab serentak oleh para pelayat saee (baik)," jawabnya.

"Alhamdulillah , terima kasih atas persaksiannya semoga menjadi sebab barakah dan bisyarah (Kegembiraan) untuk beliau di hari kiamat kelak," sahut Gus Zahid.

Diketahui setelah menjalani prosesi shalat jenazah di Mushalla Agung PP. Langitan sebanyak 10 gelombang, di depan ndalem KH. Abdullah Munif, sebelum dibawa ke maqbarah, terlebih dahulu dilaksanakan acara upacara pemberangkatan jenazah.