Stok Beras Di Jatim Dipastikan Aman, DPRD Desak Pemerintah Subsidi Pupuk Untuk Petani

Subianto/net
Subianto/net

Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur Subianto memastikan stok beras di Jatim lebih dari cukup. Bahkan menurutnya stok ini masih mampu digunakan untuk menyuplai daerah lain.


"Meski demikian kami mendorong pemerintah untuk meningkatkan subsidi pupuk. Logikanya mana mungkin produksinya bisa meningkat kalau pupuk subsidinya dikurangi," ujar Politisi Partai Demokrat ini, Senin (11/9).

Subianto menambahkan  untuk mengendalikan harga, harus sering dilakukan operasi pasar. Ia juga mengatakan impor beras diperbolehkan namun tidak secara terus menerus. "India kala itu belajar ke Indonesia agar bisa 

Swasembada beras. Sekarang malah kebalikannya. Mereka menerapkan panca usaha tani," kataanya.

Terkait dugaan adanya permainan spekulan, Subianto mengatakan peran Aparat Penegak Hukum (APH)  harus lebih aktif agar tidak terjadi penimbunan. Kemudian peran Koperasi Unit Desa (KUD) juga harus dikembalikan. "Selain itu juga program menanam keaneka ragaman pangan. Sehingga tidak ketergantungan beras," katanya. 

Sementara itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan produksi padi Jawa Timur  pada bulan September 2023 sebesar 520.889 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau lebih besar 9,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yaitu sebesar 481.059 ton GKG. Namun persoalannya adalah harga Gabah Kering Panen (GKP) naik dari Harga Eceran Tertinggi (HET), sehingga produk akhirnya dalam hal ini beras ikut mengalami kenaikan. 

“Itulah kenapa saat ini harga beras di sebagian besar provinsi di Indonesia mengalami kenaikan di atas HET. Nah sekarang kita bisa melihat stok beras yang dijual dari Bulog itu dijual di bawah HET yakni Rp. 9.950 dimana HET-nya Rp. 10.900,” katanya.