Bahlil Klaim Investasi di Luar Jawa Capai Rp 545,8 Triliun, Berharap Pengganti Jokowi Bisa Melanjutkan 

Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia/Net
Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia/Net

Investasi di luar Pulau Jawa mengalami peningkatan, bahkan porsinya lebih besar dibandingkan realisasi investasi di Pulau Jawa dalam tiga tahun. 


Hal itu disampaikan oleh Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam paparan realisasi investasi yang dikutip dari siaran CNBC, Jumat (20/10).

Ia mengungkapkan, sesuai data BKPM, sepanjang Januari-September 2023, realisasi investasi di luar Jawa mencapai Rp 545,8 triliun. Sementara, investasi luar Jawa pada keseluruhan tahun 2022 mencapai Rp 636,3 triliun dan Rp 417,5 triliun pada 2021.

Menurutnya, hal ini adalah pencapaian luar biasa di tengah keterbatasan infrastruktur di luar Jawa. Namun begitu, ia juga menegaskan, dominasi tujuan investasi di luar Jawa bukan karena dirinya berasal dari luar Jawa.

“Sekalipun di Jawa cukup bagus dari sisi infrastruktur, dari sisi sumber daya, dan dari sisi logistik,  tetapi kita mampu melakukan penetrasi agar betul-betul di luar Pulau Jawa juga menjadi perhatian khusus. Alhamdulillah, pemerataan terus terjadi. Ini yang selalu disampaikan oleh Bapak Presiden (Joko Widodo), membangun Indonesia tidak boleh Jawa sentris, tetapi Indonesia sentris,” ujar Bahlil dalam konferensi pers.

Pencapaian realisasi investasi di luar Jawa yang terus tumbuh telah terjadi selama 13 triwulan berturut-turut atau tiga tahun berturut-turut. Menurut Bahlil, sebagai putera dari timur, hal tersebut menjadi kebanggaan baginya.

Salah satu yang besar saat ini adalah investasi hilirisasi di Sulawesi dan Maluku Utara.

“Maluku Utara dalam konteks investasi mengalahkan Jawa Tengah. Karena Jawa Tengah enggak masuk (lima besar). Jadi, teman-teman dalam konteks realisasi investasi, sekali lagi dalam konteks realisasi investasi, Maluku Utara masuk lima besar mengalahkan Jawa Tengah yang tidak masuk lima besar,” ujar Bahlil.

Sulawesi Tengah masuk dalam lima besar provinsi dengan realisasi investasi untuk Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar pada triwulan ketiga. Sulawesi Tengah berada pada peringkat kedua setelah Jawa Barat. Sementara, Maluku Utara masuk dalam peringkat ketiga, menyusul kemudian Banten dan DKI Jakarta.

Sedangkan, Kalimantan Timur masuk dalam jajaran lima provinsi dengan realisasi investasi untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) terbesar selama triwulan ketiga. Kalimantan Timur berada pada peringkat keempat, setelah DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Sementara peringkat ke-5 adalah Provinsi Banten.

"Jadi, kalau saya selesai jadi menteri, kalau orang tanya sama saya, 'Apa Bahlil kau kerja untuk luar Jawa?' Saya mau kasih tahu bahwa tiga tahun berturut-turut (investasi) luar Jawa lebih tinggi," katanya.

Bahlil juga berharap konsep pembangunan dan pemerataan ekonomi Indonesia atau Indonesia sentris bisa dilanjutkan oleh pemimpin Indonesia ke depan.