Tingkatan Kolaborasi Industri dan SDM, 25 Perusahaan EPC Ikuti Training Instalasi PLTS Atap Xurya

EPC Training dihadiri lebih dari 25 EPC rekanan Xurya dengan lebih dari 65 orang peserta dari berbagai daerah di Indonesia/ist
EPC Training dihadiri lebih dari 25 EPC rekanan Xurya dengan lebih dari 65 orang peserta dari berbagai daerah di Indonesia/ist

Xurya, perusahaan energi terbarukan yang mempelopori metode sewa PLTS Atap tanpa investasi awal di Indonesia, mengadakan pelatihan untuk rekan perusahaan Engineering, Procurement, Construction (EPC) secara hybrid pada hari Rabu (25/10) dan Kamis (26/10) lalu. 


Acara ini dihadiri oleh lebih dari 25 EPC rekanan Xurya  dengan lebih dari 65 orang peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam pelatihan ini, tim Xurya berbagi pengalaman dan best practice dalam proses instalasi dan manajemen proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. 

Para peserta pelatihan juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan praktik langsung instalasi PLTS Atap selagi dipandu oleh tim Xurya untuk teknis pengerjaan. 

Pelatihan ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman teknis proyek PLTS Atap, sekaligus untuk meningkatkan kolaborasi dalam upaya menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan. 

Philip Effendy, Vice President Operations Xurya menyampaikan, EPC Training ini merupakan wujud komitmen Xurya dalam mendukung pertumbuhan industri energi terbarukan, khususnya PLTS. 

"Kami harap pelatihan ini  bukan saja mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) lokal, namun juga dapat menjadi wadah bagi perusahaan EPC dan Xurya dalam bertukar wawasan dan pengalaman. Kami yakin bahwa melalui kolaborasi, pengetahuan, dan keahliannya masing-masing, kita dapat menyatukan visi dan menghadirkan solusi yang berkelanjutan, dan dengan demikian menjadi katalis transisi energi dan pengurangan emisi karbon,” kata Philip Effendy dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (2/11).

Merujuk pada laporan Global Green Growth Institute (GGGI), green jobs diproyeksikan akan bertambah hingga 1,8 juta tenaga kerja pada tahun 2030 mendatang. 

Sebagai salah satu perusahaan pengembang PLTS Atap terkemuka di Indonesia, Xurya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja tersebut serta memastikan kualitas sumber daya yang siap mendukung pertumbuhan industri PLTS Atap. 

Sejak tahun 2018 lalu, Xurya telah menciptakan lebih dari 1000 green jobs di hampir seluruh wilayah di Indonesia melalui proyek PLTS Atap yang digarapnya. 

“Kami bangga bahwa Xurya tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi hijau, namun secara tidak langsung juga memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat melalui penciptaan lapangan pekerjaan. Kami yakin bahwa green jobs dapat menjadi kunci untuk menciptakan masa depan yang  berkelanjutan, dan kami berkomitmen untuk terus berperan dalam perubahan ini. Kedepannya, kami harap dapat berkolaborasi dengan lebih banyak pihak untuk menciptakan dampak positif yang signifikan di sektor energi terbarukan,” pungkas Philip.

Hingga saat ini, Xurya telah memiliki lebih dari 100 proyek PLTS Atap yang tersebar di Medan, Palembang, Lampung, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Makassar. Proyek PLTS Atap Xurya diperkirakan mampu memproduksi lebih dari 150 juta kWh energi bersih dan berkontribusi mengurangi lebih dari 134 juta kg emisi gas CO².

PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) adalah perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Indonesia dengan visi untuk merevolusi industri energi Indonesia. 

Xurya mempelopori metode sewa TANPA INVESTASI untuk memberikan insentif kepada perusahaan komersial dan industri untuk beralih ke energi surya.

Xurya bertujuan untuk memudahkan perusahaan menggunakan energi bersih dan terbarukan dengan memberikan one stop service kepada pelanggannya mulai dari desain, studi kelayakan, instalasi, pengoperasian dan pemeliharaan serta pendanaan.

Sampai saat ini, Xurya telah memasang dan mengoperasikan PLTS Atap di lebih dari 100 perusahaan di seluruh Indonesia, dari berbagai industri, seperti cold storage, hotel, logistik pusat perbelanjaan, rumah sakit, kawasan industri, manufaktur (air mineral, baja, ban mobil, benih sayuran, beton, biskuit, cat, consumer goods, keramik, kimia, makanan, tekstil, dll), mulai dari Medan, Palembang, Lampung, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Makassar.