Hadiri Wisuda Universitas Terbuka Surabaya, Gubernur Khofifah: Jadilah Enabler Leader Dalam Hadapi Dinamika Global

Khofifah Indar Parawansa saat memberi arahan pada acara wisuda Universitas Terbuka Surabaya di Airlangga Convention Center/Ist
Khofifah Indar Parawansa saat memberi arahan pada acara wisuda Universitas Terbuka Surabaya di Airlangga Convention Center/Ist

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri secara langsung Wisuda Universitas Terbuka Surabaya di Airlangga Convention Center (ACC), pada Minggu (12/11).


Dalam arahannya, Gubernur Khofifah berharap para wisudawan/wati tersebut mampu menjadi enabler leader atau pemimpin pemungkin. Ini penting, karena bisa menjadi bekal untuk menghadapi berbagai dinamika global yang mungkin terjadi saat ini.

"Pada posisi ini, coba kita tanamkan pada diri kita untuk menjadi enabler leader sekaligus game changer. Bagaimana keluar dari keterbatasan dan menemukan peluang luar biasa," ujar Gubernur Khofifah.

Dengan menjadi enable leader, lanjut Khofifah, maka para wisudawan/wati akan mampu menjadi orang yang mau terus melakukan inovasi, kolaborasi, serta mencari terobosan-terobosan, dan punya komitmen untuk hidup produktif.

"Para wisudawan/wati sekalian juga kami harap memiliki mental pejuang yang tidak takluk pada ketidakmungkinan. Sehingga mampu menjadi bagian dari solusi bukan menjadi bagian dari persoalan," terangnya.

Khofifah menambahkan, salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk mencapainya adalah dengan SWOT Analysis. Karena hanya orang yang punya kemampuan membaca peta keadaan yang bisa melihat opportunity di berbagai keadaan.

Dengan demikian akan melahirkan scholar atau cendikia dari Jawa Timur dengan keilmuan yang cukup untuk berbagai kebutuhan strategis yang dibutuhkan.

"Keberadaan cendikia maupun akademisi dengan berbagai keilmuan yang cukup sangat kita perlukan untuk kebutuhan strategis yang sangat urgent saat ini, yaitu pemenuhan SDM untuk memberseiringi kemajuan  industri manufaktur," tandasnya.

Khofifah menjelaskan, hal ini menjadi penting mengingat perkembangan industri manufaktur Jawa Timur cukup signifikan. Pasalnya, Jawa Timur berhasil melampui target Indonesia untuk mencapai industri manufaktur 30 persen pada 2045.

"Padahal tahun 2022 kemarin kita sudah mencapai 31,34 persen. Mei 2024 besok insya Allah industri manufaktur kita sudah mencapai 35 persen. Untuk itu, kita butuh sangat banyak pakar yang berseiring dengan perkembangan  industri manufaktur di Jawa Timur," katanya.

Selain itu, sebut Khofifah, hal ini juga sejalan dengan empat pilar pencapaian visi Indonesia Emas. Yaitu Pembangunan Manusia serta Penguasaaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, Pemerataan Pembangunan, serta Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan.

"Saya berharap bahwa semua para wisudawan bisa bersama-sama bisa memiliki pikiran-pikiran cerdas, gagasan-gagasan, proyek-proyek penelitian yang strategis. Sehingga cita-cita untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 bisa tercapai," pungkasnya.

Sebagai informasi, total ada 1.835 wisudawan/wati yang diwisuda. Dengan rincian sarjana dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 428 orang, Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Politik (FHISIP) 177 orang, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) 14 orang, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 1.213 orang, dan 2 orang lulusan pasca sarjana.