Untuk mengatasi kemungkinan menurunnya permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di masa depan, PT Pertamina (Persero) menggencarkan produksi petrokimia.
- UMK Kota Kediri Tahun 2024 Naik 4.19 Persen
- Ini Langkah Tanrise Property Dukung Pertumbuhan UMKM
- Salurkan Bansos dan Zakat Produktif untuk Masyarakat Sumenep, Gubernur Khofifah: Upaya Kami Kuatkan Ekonomi Masyarakat Jawa Timur
Perseroan tersebut bahkan menargetkan kapasitas produksi petrokimia naik 4x lipat menjadi 7,5 juta ton per tahun dari saat ini 1,9 juta ton per tahun.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya akan meningkatkan kualitas produk dari beberapa kilang, serta meningkatkan kapasitas produksi petrokimia.
"Dan petrochemical ini akan kita tingkatkan kapasitasnya. Nantinya demand BBM kita prediksi akan turun, sehingga petrokimia produk ini akan meningkat," ungkap Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, dikutip Kamis (23/11).
"Kapasitas produksi petrokimia naik 4x dari sebelumnya 1.900 kilo ton per tahun (TPA) menjadi 7.500 kilo ton per tahun," tulis Pertamina dalam pemaparannya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Adapun beberapa proyek kilang yang akan memproduksi petrokimia antara lain Kilang Balongan, Revamp dan Olefin Kilang TPPI, dan kilang baru Tuban.
Hal tersebut dilakukan sejalan dengan rencana transisi energi, dengan mengembangkan proyek kilang untuk bahan bakar hijau yang tengah digencarkan oleh Pertamina.
- Harga Gas LPG di Jember Melambung, Pertamina Tambah Pasokan 200.480 Tabung
- Ahok Mundur sebagai Komut Pertamina
- Pertamina Remajakan 22 Unit Tanker untuk Menekan Emisi Karbon