Debat Pertama KPU Diprediksi Berat Bagi Prabowo

Prabowo Subianto/net
Prabowo Subianto/net

Debat pertama calon presiden (capres) yang mengangkat tema "Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga", diprediksi berat bagi Prabowo Subianto.


Pengamat politik dan pemerintahan Citra Institute, Efriza menilai, capres nomor urut 2 itu punya beban dalam mengikuti debat yang akan berlangsung 12 Desember 2023, karena merupakan Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.

"Tema ini jelas berat bagi ketiga kandidat capres. Tapi, yang akan butuh energi besar membahas tema ini

sebab bagian dari pemerintahan," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (9/12).

Dia juga meyakini, dalam perdebatan pasti ada saling sanggah di antara peserta, meskipun KPU menggunakan sistem tanya jawab antar kandidat.

"Tapi jika saling sanggah, masing-masing (kandidat) punya masalah masing-masing," sambungnya berpendapat.

Namun yang menjadi persoalan, menurut Efriza adalah soal rekam jejak Prabowo di mata publik akhir-akhir ini, yang maju bersama putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.

Di mana, Gibran dapat menjadi calon wakil presiden (cawapres) setelah keluar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres bukan hanya 40 tahun, tapi juga pengalaman menjadi pejabat yang dipilih dari pemilu meski belum berumur 40 tahun.

Meski sukses sebagai Menhan, Prabowo memiliki masalah secara personal dan juga cawapresnya. Gibran adalah yang turut disoroti karena merusak tatanan demokrasi," ucapnya.

"Meski begitu jika Prabowo-Gibran bisa menyelesaikan masalah ini sekaligus memberikan performa terbaik, dan akan bisa meningkatkan elektabilitas dirinya," demikian Efriza menambahkan.