Momen Hari Ibu Jadi Titik Rindu Kebebasan dari Balik Jeruji

Caption: Seorang warga binaan membasuh kaki ibunya/Dok Lapas Banyuwangi
Caption: Seorang warga binaan membasuh kaki ibunya/Dok Lapas Banyuwangi

Dalam Peringatan Hari Ibu (PHI) kali ini, dari balik jeruji Lapas Banyuwangi menyimpan cerita. Salah satu warga binaan merindukan udara kebebasan


Itu terungkap kala Lapas Kelas IIA Banyuwangi mengajak para narapidana mengikuti PHI. Di isi dengan kegiatan sungkeman hingga membasuh kaki ibu masing-masing, bertempat di depan Aula Sahardjo, Jumat (22/12/2023).

Tak ayal, tangis haru memecah tatkala mereka memulai sungkem kepada sang ibunda sampai membasuh kakinya.

Suasana haru menjadi tak terbendung, bahkan selain warga binaan dan ibu mereka, petugas lapas yang ikut mendampingi momen tersebut turut berlinang air matanya.

ANP (28) seorang warga binaan yang turut kegiatan itu mengungkapkan sangat menyesali segala kesalahannya. Khususnya yang telah ia lakukan terhadap ibunya.

Warga binaan yang terkena kasus Tindak Pidana Pencucian Uang itu mengaku bahwa selama ini masih belum bisa memberikan kebahagiaan terhadap ibunya. 

“Selama ini saya belum bisa membuat ibu tersenyum bangga, setelah bebas nanti saya akan berusaha untuk membahagiakan ibu dan keluarga saya,” ungkapnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Iapun menyampaikan rasa terima kasih kepada Kalapas dan seluruh petugas yang telah mempersiapkan kegiatan tersebut.

“Sehingga saya bisa berkesempatan untuk membasuh kaki ibu saya,” ucapnya terharu.

Kalapas Banyuwangi, Agus Wahono mengatakan kegiatan itu juga bertujuan agar warga binaan dapat terketuk hatinya untuk bertekad menjadi pribadi yang lebih baik. Sehingga ketika bebas nantinya dapat membahagiakan orang tua mereka, khususnya ibu.

“Melalui momen seperti ini tentu kami berharap mereka dapat merenungi dan menyesali kesalahannya, sehingga mereka dapat mengikuti kegiatan pembinaan dengan baik," ucapnya.

"Kami tadi melihat banyak warga binaan meneteskan air mata, semoga mereka memang benar-benar dapat menyesali dan tidak mengulangi kesalahannya," imbuhnya.

Agus menyebut pihaknya selalu memberikan pembinaan dan bimbingan kepada warga binaan untuk berubah menjadi lebih baik. Sehingga ketika bebas nanti dapat kembali bermasyarakat.

“Program pembinaan yang kami berikan tentunya sangat beragam, mulai dari pembinaan kemandirian hingga pembinaan kepribadian,” jelasnya.