Musim Penghujan, Pemkot Surabaya Rutin Lakukan Perantingan di Jalan Protokol dan Pemukiman

Petugs DLH Surabaya merantingkan pohon/ist
Petugs DLH Surabaya merantingkan pohon/ist

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya rutin melakukan perantingan pohon di musim penghujan. 


Perantingan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi adanya pohon tumbang di saat terjadi angin kencang dan curah hujan tinggi. 

Dari awal 2024 hingga saat ini DLH Surabaya telah melakukan perantingan ribuan pohon. 

“Perantingan rutin dilakukan, minimal ada 20 pohon per hari,” kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, DLH Kota Surabaya, Myrna Augusta Aditya Dewi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (15/2).

Myrna menjelaskan, DLH Surabaya telah mengerahkan Tim Ranting di tujuh unit rayon dan satu unit Tim Taman Aktif yang tersebar di semua titik Kota Surabaya. 

Mulai dari wilayah Surabaya Barat, Selatan, Utara, Timur, hingga Pusat. 

Setiap harinya, petugas di masing-masing rayon melakukan perantingan pohon di jalan-jalan protokol. Seperti baru-baru ini, DLH Surabaya melakukan perantingan di Jalan Diponegoro, Jalan Dr Ir H Soekarno (MERR), Jalan Ngagel Jaya Utara, Taman Bungkul, dan Taman Flora. 

“Karena memang sudah tinggi-tinggi ya posisi pohonnya, dan berbahaya,” jelas Myrna.

Myrna menyampaikan, perantingan pohon di Kota Surabaya tak hanya dilakukan di jalan-jalan protokol saja. 

Akan tetapi, juga dilakukan wilayah di jalan perkampungan dan pemukiman warga. 

Karena warga bisa mengajukan permohonan perantingan melalui aplikasi Wargaku atau e-Surat. 

Myrna mengungkapkan, sebenarnya perantingan pohon di jalan pemukiman, perkampungan, dan persil rumah warga bisa dilakukan secara mandiri. 

Sehingga, tidak harus menunggu petugas DLH untuk melakukan perantingan ketika ada pohon yang kondisinya memprihatinkan. 

“Kami mendorong untuk yang di pemukiman, perkampungan, atau persil rumah orang itu dilakukan secara mandiri. Bisa dengan kerja bakti, atau mencari orang untuk memotong itu silahkan, kalau di dalam persil bukan kewenangan kami, maka perorangan boleh melakukan perantingan sendiri,” ungkapnya. 

Dirinya mengingatkan, agar warga memiliki rasa saling peduli dan memperhatikan lingkungannya masing-masing. 

Jika ada pepohonan yang kondisinya sudah doyong (miring) atau membahayakan, bisa segera dilakukan perantingan secara swadaya melalui kerja bakti atau program Surabaya Bergerak. 

“Terutama untuk yang di kampung-kampung, yang memang ada beberapa alat yang tidak masuk. Nanti bisa bantu untuk angkutannya,” ujarnya.

Dirinya berpesan kepada warga untuk selektif sebelum mengajukan permohonan perantingan pohon kepada DLH Kota Surabaya. 

Sebab, ada beberapa pohon yang dilaporkan kepada DLH Surabaya tidak sesuai dengan prioritas perantingan. 

“Jadi, jangan hanya dicek tingginya saja, tapi juga dilihat apakah pohon itu kondisinya sudah doyong, atau sudah lapuk, itu yang dicek,” katanya. 

Per Januari 2024, DLH Surabaya telah melakukan perantingan sebanyak 3.884 pohon di Kota Surabaya. 

Sementara itu, sejak awal hingga pertengahan Februari 2024, DLH Surabaya telah melakukan perantingan sebanyak 1.489 pohon. 

Tak lupa, ia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati ketika berkendara di musim hujan, kemudian terjadi angin kencang. 

Sebisa mungkin mencari tempat aman dan menghindari berteduh di bawah pohon besar. 

“Kalau terjadi angin kencang, jangan berteduh di bawah pohon. Karena kalau berteduh kemudian terjadi pohon tumbang hingga menimpa kendaraan, kami tidak menanggung risiko itu,” pungkasnya.