DP2KBP3A Kabupaten Madiun, menggelar rembuk stunting Pemkab Madiun di Pendopo Mudagraha, upaya ini merupakan bukti serius bahwa pemerintah kabupaten Madiun tengah berupaya menekan angka stunting di wilayahnya.
Pj Sekda kabupaten Madiun Sodik Hery Purnomo yang hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi atas komitmen konvergensi dan sinergi dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Madiun, dalam menurunkan kasus stunting sehingga prevalensi stunting di Kabupaten Madiun pada Februari telah mencapai 7,33 %.
"Strategi atau kunci Pemerintah Kabupaten Madiun dalam percepatan penurunan stunting selanjutnya adalah, meningkatkan keselarasan dan pemantapan intervensi spesifik dan sensitive, baik oleh perangkat daerah dan juga dukungan dari lintas sektor," ujar Pj Sekda kabupaten Madiun Sodik Hery Purnomo dikutip Kantor Berita RMOLJatim, kamis (7/3).
Pj Sekda menambahkan bahwa meningkatkan aksi konvergensi di tingkat desa. Mengoptimalisasi pemanfaatan dana desa maupun anggaran lain sebagai upaya untuk mendukung bulan timbang dan imunisasi, bidan keluarga balita dan sekolah orang tua hebat serta meningkatkan kemampuan pola asuh.
Kemudian, lanjut Pj. Sekda Kab. Madiun, pemberian makanan tambahan bagi balita berisiko dan ibu hamil yang kurang energi kronis, gerakan memasyarakatkan makan ikan. Desa dapat memantau data sasarannya sendiri sekaligus menjadi sumber data yang valid. Data hasil penimbangan di kecamatan dan kabupaten juga harus dibagi dan dimanfaatkan sebagai sasaran intervensi oleh OPD terkait oleh pemerintah desa.
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun juga memaparkan perkembangan stunting di Kabupaten Madiun. Dilanjutkan penyampaian aksi konvergensi percepatan penurunan stunting arah kebijakan tahun 2024/2025 oleh Kepala Bappeda kabupaten Madiun Kurnia Aminullah.(adv)
ikuti terus update berita rmoljatim di google news