Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut aktif dalam menanggulangi penyebaran virus corona bersama komponen bangsa melalui berbagai program, baik langsung maupun tidak.
- Megawati Dorong Kader Perempuan PDIP Berani Bicara dengan Rakyat
- Head to Head Anies Kalahkan Ganjar, Politikus PDIP Sebut Hasil Survei Bikin Kepala Pening
- Hari Kesehatan Mental Sedunia, Khofifah Ajak Masyarakat Tingkatkan Mitigasi, Empati dan Kepedulian Terhadap Sesama
Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 MUI, KH. Azrul Tanjung menjelaskan bahwa keterlibatan nyata MUI selain melakukan aksi-aksi di lapangan adalah penerbitan fatwa-fatwa keagamaan sejak awal pandemi yang dijadikan rujukan utama bagi pemerintah dan masyarakat.
Untuk melanjutkan peran-peran sosial MUI tersebut, Satuan Tugas Penanggulangan Pandemi wabah Covid-19 MUI akan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana melakukan sosialisasi Penanggulangan Pandemi Covid-19 Berbasis Fatwa di 34 provinsi.
Di antara tujuannya adalah sebagai rujukan utama menghadapi pandemi, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kemaslahatan vaksin Covid-19 untuk hifzul nafs (menjaga kehidupan manusia), meningkatkan kesadaran publik pentingnya mematuhi protokol kesehatan di rumah ibadah, memperkuat literasi umat dalam menyikapi konten dan narasi negatif terkait Covid-19, dan lain-lain.
Provinsi Jambi menjadi yang pertama disasar dalam kegiatan ini.
“Alhamdulillah, Provinsi Jambi mendapat kesempatan pertama dimulainya sosialiasi penanggulangan pandemi Covid-19 Berbasis Fatwa,” ujarnya saat menyampaikan sambutannya di hadapan 50 peserta perwakilan Ormas Islam, pondok pesantren, dan perguruan tinggi dalam kegiatan yang diselenggarakan di hotel V di Kota Jambi (29/5).
Kiai Azrul Tanjung menyatakan bahwa sosialisasi penting bagi para pimpinan dan pengurus MUI. Apalagi, selama dua tahun terakhir, pandemi Covid-19 telah banyak merontokkan tata nilai, tradisi, dan tata cara beribadah, sehingga perlu disesuaikan melalui fatwa ulama.
“Meski demikian, tetap saja ada sebagian masyarakat yang berbeda dalam memahami dan menyikapinya. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi penting agar masyarakat, khususnya pimpinan MUI di daerah dapat secara utuh memahami substansi fatwa-fatwa yang diterbitkan,” tuturnya.
Kiai Azrul juga menceritakan bahwa banyak pimpinan dan karyawan MUI, bahkan dua mantan wakil sekjen MUI meninggal karena covid-19.
Berkaca dari itu, pandemi harus menjadi pembelajaran buat semua pihak. Seluruh pimpinan MUI harus memahami bahwa Covid-19 tidak pandang bulu memakan korban.
“Kita harus memahami betul betapa menjadi korban Covid-19 itu begitu berat. Selain sakit dan ancaman kematian, juga merasa terkucil, terbuang dari lingkungan sosial, termasuk keluarga, anak dan isterinya. Oleh karena itu MUI yang terdiri dari berbagai organisasi keagamaan berijtihad dalam penanggulangan virus ini demi untuk menyelamatkan umat,” tutupnya.
Azrul berharap, dalam pertemuan dua hari ini bisa berdiskusi secara intens tentang bagaimana mengatasi persoalan covid-19 tanpa menimbulkan ketegangan di masyarakat. Pimpinan MUI Jambi diharapkan bisa bekerjasama dengan instansi pemerintah daerah, pondok pesantren dan kampus.
“Kepercayaan masyarakat terhadap MUI sangat tinggi, harapannya agar MUI bisa membantu penanggulan covid-19 melalui pendekatan agama. Karena itu BNPB tidak ragu menggandeng MUI,” tegas Azrul Tanjung mengakhiri sambutannya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum MUI Jambi, Prof Dr KH. Hadri Hassan MA, menyampaikan terima kasih karena telah mendapat kesempatan pertama penyelengaraan sosialisasi penanggulangan covid-19 berbasis fatwa MUI. Menurutnya, persoalan covid-19 penting karena menyangkut dengan nyawa. Di sisi lain, ungkapnya, menyangkut dengan agama.
Dalam agama, ungkapnya, menyelematkan nyawa atau keselamatan jiwa itu lebih diutamakan meski ibadah agak terganggu, seperti shalat tidak boleh berdekatan, berjamaah di masjid dibatasi, dan tetap mengenakan masker.
“Karena itu, penting bisa satu bahasa dalam menghadapi Covid-19 ke depan. Mudah-mudahan dengan sosialisasi ini kita bisa satu suara dalam menyampaikan kepada masyakarat kita”, tuturnya.
Usai memberi sambutan, Ketua MUI Jambi menerima bantuan masker dan sanitizer dari SKK Migas Sumatera Bagian Selatan, yang diserahkan oleh Ahmad Rufai, disaksikan Azrul Tanjung, dan KH. Sodikun Ketua MUI Pusat yang membidangi kesehatan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Presiden Jokowi Minta APBN 2022 Fokus Pada Visi Presidensi G20 dan Enam Kebijakan Utama Ini
- SBY: Jangan Sampai negara Disebut Sebarkan Hoax Jika Tidak Buka Siapa Yang Gerakkan Dan Tunggangi Unjuk Rasa
- Satgas Segera Terbitkan Addendum SE 24/2021, Atur Perjalanan ke Luar Daerah Saat Nataru