Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo berhasil mengumpulkan dana Zakat, Infaq dan Shodakoh (ZIS) Rp 1.552.108.349 dari target sebesar Rp 2 miliar atau 77,60%. Terdiri dari zakat sebesar Rp 1.048.482.167 dan infaq sebesar Rp 503.626.182.
- Polisi se-Indonesia Sasar 12 Kendaraan Penyebab Maut di Jalan
- PKS Jatim Gelar Pelatihan Respon Cepat Penanganan Covid-19
- Pemkab Lumajang Akan Jadikan Desa Sumbermujur dan Penanggal Jadi Tempat Relokasi Korban APG Semeru
Dari perolehan tersebut jelas Muzammil, Baznas Kabupaten Probolinggo telah melakukan pendistribusian dana ZIS sebesar Rp 1.264.515.810. Terdiri dari zakat sebesar Rp 916.178.691 dan infaq sebesar Rp 348.337.119. Hingga bulan Desember 2019, saldo perolehan dana ZIS sebesar Rp 287.592.539,†jelasnya.
Menurut Muzammil, dana ZIS ini didapatkan melalui hasil pengumpulan dari para ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, masyarakat dan notaris di Kabupaten Probolinggo. Dari kalangan ASN, pengumpulan tertinggi diperoleh dari Kantor Kemenag (Kementerian Agama) dan RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Bahkan ada dari ASN Dinas Perikanan dan Kelurahan Patokan yang merupakan zakat murni.
Selain program rutin seperti kegiatan bulan suci Ramadhan dan santunan anak yatim di bulan Muharram, pendistribusian dana ZIS dilakukan untuk biaya pengobatan dan biaya hidup bagi kaum dhuafa serta beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu,†terangnya.
Pendistribusian dana ZIS juga dilakukan melalui program pemberdayaan ekonomi ummat berupa penggemukan sapi di Desa Kedungrejoso Kecamatan Kotaanyar, Desa Guyangan Kecamatan Krucil dan Desa Pakuniran Kecamatan Pakuniran. Serta untuk pembinaan para mu’allaf yang ada di Kabupaten Probolinggo,†tegasnya.
Muzammil menerangkan sejak adanya Instruksi Bupati Probolinggo Nomor 01 Tahun 2019 Tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat, Infaq dan Shodaqoh di Kabupaten Probolinggo bagi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Probolinggo, perolehan pengumpulan dana ZIS di kalangan ASN OPD sudah ada peningkatan meskipun belum maksimal.
Satu sisi, Baznas Kabupaten Probolinggo sesuai hasil Rakerda dituntut oleh Baznas Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan target perolehan pada tahun 2020 sebesar Rp 2,5 miliar yang harus tercapai. Untuk mencapai target tersebut, kami sudah melakukan silaturahim ke beberapa OPD di Kabupaten Probolinggo,†ujarnya.
Lebih lanjut Muzammil menjelaskan pada akhir tahun 2019 mendatang pihaknya akan membuat rangking perolehan pengumpulan dana ZIS OPD yang akan disampaikan kepada Bupati Probolinggo dan Baznas Provinsi Jawa Timur. Dari hasil rangking tersebut nantinya akan dibuat 3 (tiga) kategori meliputi tidak ada sama sekali, sedang dan maksimal.
Program untuk tahun 2020 mendatang, kami fokus kepada pengentasan kemiskinan dan penurunan masalah stunting di Kabupaten Probolinggo. Bagaimana juga, Baznas harus mengambil peran didalamnya. Disamping pembinaan para mu’allaf dan khitanan massal dewasa,†pungkasnya.[sip/bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Polres Jember Musnahkan Ribuan Botol Miras dan Pil Okerbaya
- Bondowoso Smart City Terintegrasi Hingga Desa, Kades Harus Paham Ini
- Kenakan Baju Adat, Pemkab Probolinggo Peringati Hardiknas dan Harkitnas