Ketidakjelasan pembayaran dana proyek pembayaran wastafel tidak hanya berdampak pada 450 rekanan penggarap Wastafel. Tapi juga berdampak pada ribuan karyawan. Hasil keringat mereka di masa pandemi yang diharapkan bisa mengatasi kesulitan ekonomi, tidak bisa dinikmati. Sebab perusahaan tempat mereka bekerja belum dibayar oleh Pemkab Jember.
- Suami-Istri Penjual Sate di Jember Naik Haji, Menabung Selama 27 Tahun
- Pendaki Asal Jember Terjatuh di Gunung Saeng Bondowoso, Tim Penyelamat Masih Lakukan Pencarian
- JAT4 Hadirkan 100 Buyer, Jember Jadi Titik Temu Petualang Wisata Nusantara dan Mancanegara
Demikian disampaikan salah seorang rekanan Pemkab Jember, Wahyudi Mindo sebagaimana dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (4/1).
"Jumlah total karyawan semua perusahaan pelaksana proyek bisa ribuan mas. Sebab, setiap perusahaan mempekerjakan minimal 15 orang, ada yang lebih," kata Wahyudi.
Dia menjelaskan akibat belum dibayarkan uang pengerjaan wastafel, keluarga karyawan ada yang sakit tidak punya biaya, bahkan ada yang meninggal dunia.
Sedangkan pihak rekanan sendiri sudah tidak mampu membayar pekerja dan tukang. Dia juga harus berhutang kepada teman-temannya, termasuk pada koperasi simpan pinjam.
"Saya harus jual 2 mobil untuk bayar hutang. Juga menggadaikan BPKB mobil yang sampai sekarang masih berada di koperasi," katanya.
Wahyudi berharap Bupati Jember, Hendy Siswanto, bisa terketuk hatinya untuk membayar dana proyek wastafel yang sudah digarap 100 persen. Jangan mencari-cari alasan audit dan mengarahkan ke APH (aparat penegak hukum).
Hal senada disampaikan rekanan lainnya, Imam Muslim dari CV Putera Rasamala. Dia menjelaskan dalam pengerjaan proyek wastafel itu, pihaknya mempekerjakan 25 orang. Mereka adalah pekerja yang terdampak Covid-19, yang terpaksa pulang kampung, akibat kebijakan pembatasan kegiatan di masyarakat. Sampai di rumah menganggur, karena di desa mereka tidak ada pekerjaan.
"Yang bekerja di Jakarta pulang, yang bekerja di Bali, Surabaya juga pulang. Kemudian mereka saya ajak bekerja menggarap wastafel tahun 2020. Mereka senang bisa bekerja, tak tahunya nasibnya seperti ini," katanya.
Muslim berharap Bupati Hendy segera membayar. Sebab kasihan nasib para rekanan dan karyawan. Akibat terkatung-katungnya pembayaran dana proyek wastafel ini, banyak rekanan dan karyawan harus menjual aset.
"Bahkan ada yang sampai terjadi perceraian," jelas Muslim.
Sementara Bupati Jember, Hendy Siswanto meminta pengertian para rekanan, para pekerja, hingga tukang, karena masih dalam proses audit BPK RI. Selain itu dia minta rekanan bisa menempuh upaya hukum, menggugat di pengadilan. Pada perinsipnya, Bupati akan membayar jika ada perintah membayar, dari kedua lembaga tersebut.
"Saya baru akan membayar kalau ada perintah membayar oleh BPK RI atau berdasarkan putusan pengadilan," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan puluhan rekanan dan kontraktor menuntut Pemkab Jember untuk membayar proyek wastafel tahun 2020. Proyek wastafel untuk TK dan Paud di 31 Kecamatan di Kabupaten Jember ini, sudah selesai 100 persen sejak tahun 2020 lalu. Tercatat ada sekitar 450 rekanan yang hingga saat ini belum terbayarkan.
Akibat keterlambatan pembayaran proyek pengadaan wastafel, rekanan mengaku sangat dirugikan.
Pasalnya, rekanan sudah melaksanakan kewajibannya menyelesaikan proyek 100 persen. Namun sampai saat ini belum ada kejelasan pembayaran dari Pemkab Jember.
Para rekanan dan kontraktor berharap Pemkab Jember segera memenuhi hak-hak mereka yang sudah menyelesaikan pekerjaannya. Karena saat ini banyak rekanan dan kontraktor yang sudah mengalami kolaps.
Dalam aksinya, mereka membawa dan membentangkan banner yang bertuliskan diantaranya "Pak Bupati Kami Perusahaan Kecil Tolong Kami", "Pak Bupati Tolong Kembalikan Hak Hak Kami, Mandor Mandor Kami, Tukang Tukang Kami Belum Terbayar", "Aksi Simbolis Wes Wayahe Pekerjaan Wastafel Covid 29 2020 Terbayar", dan "Pak Bupati Kami Lelah Bayar Bunga Bank, Sampai Rumah Kami Terjual".
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Suami-Istri Penjual Sate di Jember Naik Haji, Menabung Selama 27 Tahun
- Pendaki Asal Jember Terjatuh di Gunung Saeng Bondowoso, Tim Penyelamat Masih Lakukan Pencarian
- JAT4 Hadirkan 100 Buyer, Jember Jadi Titik Temu Petualang Wisata Nusantara dan Mancanegara