Berdayakan UKM, Ormas Jogoboyo Luncurkan Program Angkringan

Angkringan Jogoboyo/ist
Angkringan Jogoboyo/ist

Untuk memberdayakan potensi UKM di Kota Surabaya, Ormas Jogoboyo meluncurkan program Angkringan. 


Pembukaan perdana dilakukan dengan beroperasinya 4 angkringan Jogoboyo

Dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Ketua Ormas Jogoboyo H. Badrut Tamam menyampaikan bahwa, angkringan ini sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi anggota Ormas Jogoboyo ditiap kecamatan. 

"Alhamdulilah hari ini Ormas Jogoboyo bisa meluncurkan 4 angkringan yang berada di Kenjeran, Sukomanunggal, JMP dan Kalibokor. Ini adalah upaya Ormas Jogoboyo untuk memberdayakan anggotanya khususnya sektor UKM Kuliner," ujar H. Badrut Tamam, Selasa (15/2).

Program Angkringan Jogoboyo ini menurut H. Badrut Tamam tidak semata mata mencarikan rejeki bagi anggota ormas, namun lebih dari itu. 

Aktivitas angkringan tersebut juga bisa mengisi kas organisasi di PC Jogoboyo setempat, sehingga nantinya tidak pusing dengan biaya dari kegiatan yang diadakan. 

Semua produk/isi angkringan ini menurut Kaji Tamam adalah produk dari anggota UKM Jogoboyo dan diharapkan akan terbentuk simbiosis mutualisme dalam bidang ekonomi didalam organisasi.

"Dari angkringan ini kita bisa saling menghidupi. Anggota ormas bisa berdaya demikian juga dengan organisasinya juga bisa mandiri. Sehingga simbiosis mutualisme bisa terbentuk dari angkringan ini, merakyat dan menghasilkan," ungkapnya.

Dalam aktivitasnya, Angkringan Jogoboyo tiap rombong/unit senilai Rp6 juta, dengan isian komplit siap jualan dan nantinya anggota tiap-tiap bulan mengangsur sebesar Rp1, 5 juta selama 4 bulan.

"Kita bantu Pemkot Surabaya, kita bantu permodalan agar mereka bisa berjualan tapi tetap mengembalikan bantuan modal dengan cara mengangsur selama 4 bulan," lanjutnya.

Keberadaan angkringan Jogoboyo menurut H. Badrut Tamam akan terus dikembangkan di seluruh kecamatan. 

Saat ini persiapan untuk kecamatan lain sudah mulai berjalan. H. Badrut Tamam Ketua Ormas Jogoboyo berharap nantinya tiap-tiap Pengurus Cabang Jogoboyo akan diberikan kesempatan yang sama untuk mengelola Angkringan Jogoboyo.

Ini sebagai bentuk komitmen agar anggota Jogoboyo tidak melakukan kegiatan negatif seperti pemerasan atau hal lain yang bersinggungan dengan hal kriminal.

"Kita akan usahakan merata diseluruh kecamatan ada usaha angkringan. Agar mereka bisa berusaha secara baik dan halal, tidak negatif seperti nodong (memeras) atau nyadong (meminta Upeti)," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news