Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dinilai telah melakukan kesalahan fatal dengan mewacanakan penundaan Pemilu juga dengan dalih menyelamatkan wakil presiden Ma’ruf Amin.
- PKB Mendukung Wacana Siswa Sekolah Libur Ramadan Sebulan Nonstop
- Warga Mojokerto Keluhkan Sulitnya Akses Modal Usaha, Gus Athoillah Beri Solusi
- Reses Di Kecamatan Pungging, Salim Azhar Terima Keluhan Warga Soal Jalan Rusak Dan Minimnya Bantuan UMKM
Analis politik Jamiluddin Ritonga berpendapat, wacana tersebut menjadi bomerang bagi Cak Imi. Menurut Jamiludin, manuver Cak Imin ini akan semakin rendah elektabilitasnya.
Menurut Jamiludin, menurunnya elektabilitas itu tidak hanya menimpa ke Cak Imin melainkan juga PKB. Imbasnya, akan memenyulitkan Cak Imin untuk maju menjadi Capres.
"Ironisnya, kesalahan fatal Cak Imin berimbas pada partai yang dipimpinnya. Hasil survei terakhir, elektabilitas partai yang mewacanakan penundaan Pemilu semuanya turun,” ucap Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/5).
Dalam pandangan Jamiludin, PKB sudah merasakan dampak dari disfungsionalnya Cak Imin sebagai ketua umum. Dampak tersebut diperkirakan akan makin besar karena Cak Imin yang paling menggebu-gebu mewacanakan penundaan Pemilu.
"Bagi PKB, diperkirakan akan berpengaruh pada menurunnya suara pada Pileg 2024. Perolehan kursi PKB di DPR dengan sendirinya juga akan berkurang,” ucaprnya.
Jamiluddin berpandangan, PKB perlu mengambil hikmah dan pelajaran yang telah melontarkan wacana penundaan Pemilu yang berdampak negatif bagi partai.
"Kasus tersebut setidaknya menjadi pelajaran bagi semua ketua umum partai politik agar tidak melawan kehendak rakyat. Suara rakyat tak akan pernah kalah melawan suara elite dan para oligarki,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Respon Cak Imin soal Rencana Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto: Kita Pasrah!
- Cak Imin: Kasus Penembakan PMI di Malaysia Harus Diusut Tuntas
- PKB Mendukung Wacana Siswa Sekolah Libur Ramadan Sebulan Nonstop