Dahsyatnya media sosial dalam menggoreng isu dirasakan kuat oleh ulama sekaigus cendekiawan muslim Indonesia, Muhammad Ainun Nadjib atau Cak Nun.
- Putusan PN Jakpus, Dinilai Ancaman bagi Keutuhan NKRI
- KIB Tunda Deklarasi Capres, Daya Tawar Makin Kuat pada Calon Potensial
- Lawan Kotak Kosong di Pilwali Surabaya 2024, Begini Tanggapan Eri Cahyadi
Saat hadir dalam agenda Buka Bersama dan Sinau yang digelar PDI Perjuangan di Masjid At-Taufiq Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (10/4), Cak Nun bercerita kerap diadu domba dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri melalui media sosial.
"Saya kan dipermusuhkan, diadu domba sama Bu Mega. Kadang-kadang dengan Habib Rizieq, Habib Bahar, kadang-kadang mbuh karo sopo wae," kata Cak Nun.
Namun demikian, beragam adu domba yang terjadi di media sosial tersebut tak membuat Megawati terpengaruh. Hal itu dibuktikan dengan kedatangannya di acara PDIP yang tak lepas dari kebesaran hati Megawati.
"Saya dipermusuhkan dengan orang-orang yang saya sayangi dan cintai. Dan Bu Mega tidak terpengaruh sedikit pun dengan (upaya) permusuhan itu. Bu mega tidak punya rasa marah, benci kepada saya," sambungnya.
Bahkan, undangan untuk datang ke acara PDI Perjuangan ini sudah dikomunikasikan sejak 3 tahun lalu, namun tertunda lantaran pandemi Covid-19.
Bahkan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sempat datang ke Markas Maiyah yang berada di Yogyakarta hanya untuk menyampaikan keinginan Megawati mengundang ke acara ini.
"Beliau (Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto) pernah datang ke Markas Maiyah untuk menyampaikan hajatan Bu Mega," demikian Cak Nun. 
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jaksa KPK Ungkap Foto Harun Masiku dengan Megawati dan Hatta Ali di Persidangan Hasto
- Pulang Kampung Usai Kontrak di Korea, Megawati Hangestri Disambut Hangat Bupati Jember
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah