Search: 

<pre style="white-space: pre-wrap; font-family: inherit; margin: 0px;" id="m_-3845535536500189271yMail_cursorElementTracker_1556698815975"> Kericuhan terjadi saat hari buruh di depan gedung negara grahadi Surabaya. Selain memukuli pendemo, polisi juga  mengamankan dua mahasiwa  dalam aksi demonstrasi hari buruh tersebut. Kericuhan bermula dari mahasiswa yang dihadang petugas untuk melakukan aksi. Karena melawan, dua mahasiswa tersebut pun mendapat perlakuan fisik dan membawanya dan dimasukkan ke mobil polisi. Melihat rekannya diamankan, beberapa peserta aksi yang terdiri dari gabungan buruh dan mahasiswa terlihat tidak terima. Mereka meminta agar rekannya tersebut dibebaskan, bahkan menghadang mobil polisi yang hendak membawa dua mahasiwa tersebut. "Surabaya makin repreaif aja polisinya. Kalian makan dari uang pajak tetapi represif," kata aktivis dari Front Mahasiswa Nasional (FMN) Anin. Dari pantauan, hingga kini, aksi ratusan orang menggelar aksi di depan gedung Grahadi. Puluhan polisi terlihat berjaga jaga di depan gedung Grahadi untuk mengantisipasi jika terjadi bentrokan. "Tadi cuma mau jalan sudah digeruduk dan lari belum ngapa ngapain tapi sudah ditangkap,"  kata salah satu aktivis. Sementara kericuhan juga terjadi di jalan simpang Surabaya. Dua mahasiswa dipukuli pihak kepolisian lantaran diduga melakukan provokasi dan ejekkan.[bdp]

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak kompak menemui ribuan buruh yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi dalam rangka peringatan May Day atau hari buruh Internasional.

Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja dan federasi telah berkumpul untuk memperingati Hari Buruh atau May Day yang jatuh pada Rabu (1/5). Sejumlah tuntutan telah disiapkan termasuk revisi Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015. Pantauan Kantor Berita , ribuan buruh melakukan long march menuju kantor Gubernur Jatim dan Gedung Grahadi.

Lima pelajar Sekolah Dasar (SD) di Kota Kediri Jawa Timur terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka akibat disengat lebah. Peristiwa ini terjadi pada Selasa, (30/04/2019) sekitar pukul 15.30 WIB disalah satu sekolah dasar di Kelurahan Semampir Kota Kediri. Semula ketika itu, anggota Satpol PP Kota Kediri sedang melaksanakan giat patroli dilapangan. Tidak lama berselang, Satpol PP Kota Kediri menerima pengaduan dari masyarakat, jika ada sarang lebah kepala di area luar sekitaran gedung sekolah. Sarang lebah ini diangggap menganggu lingkungan sekitar. Laporan tadi kemudian ditindak lanjuti, oleh anggota satpol PP Kota Kediri dengan mendatangi langsung ke lokasi. Diperoleh keterangan jika lebah kepala tersebut ternyata sudah melukai 5 pelajar kelas 6 Sekolah dasar setempay. Akibatnya, mereka yang mereka mengalami luka kemudian dibawah ke Rumah Sakit Daha Husada. Agar peristiwa serupa tidak menimpa murid lainya, petugas Satpol PP dan Damkar berinisiatif untuk memindahkan sarang lebah ke tempat lain. Guna mengevakuasi sarang lebah tersebut, diperlukan ke hati hatian dalam memindahkanya ke tempat lain. Sebelum proses pemindahan sarang lebah dilakukan, petugas damkar terlebih dahulu melindungi tubuhnya dengan memakai seragam pengaman. Sesampainya diatas, anggota damkar lalu menyemprotkan sebuah cairan berbentuk asap yang biasa digunakan untuk memadamkan korbaran api. "Kalau dibiarkan bisa berbahaya mas, itu kan sengatan lebahnya diduga mengandung racun. Lima pelajar harus dibawah ke rumah sakit guna menjalani perawatan," papar Nur Kamid selaku Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Satpol P Kota Kediri. Setelah disemprot, sarang lebah menjadi lembab. Secepatnya petugas Damkar langsung mengambil sarang lebah yang menempel didinding bangunan rumah dimasukan ke dalam karung plastik. Semprotan cairan tadi membuat sejumlah lebah yang sebelumnya ada di dalam kemudian , beterbangan lari keluar. Mengetahui sejumlah tawon keluar dari sarang, petugas satpol PP Kota Kediri sempat mundur mencari perlindungan. "Sarang tawon sudah kita amankan. Rencananya agar tidak sampai melukai orang lain, karung plastik berisi sarang lebah tersebut akan dilarung ke sungai Brantas." Pungkasnya.[dik/bdp]

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menginstruksikan semua anggotanya untuk mengawal perhitungan suara di Pemilu 2019 melalui form C1. Presiden KSPI, Said Iqbal menjelaskan, instruksi itu dilakukan untuk mengawal kemenangan dari pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno.