Desakan Partai Golkar untuk menggelar Musyawarah Nasional (Munas) sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada bulan Oktober, semakin menguat.
- Ternyata Surat Permintaan Bongkar Patung Dari AY Nasution Dikirim Bulan Lalu
- Rachland Nashidik: Moeldoko Ngaku Tanggung Jawab Tapi Sebut Dapat Restu BIN Hingga ‘Pak Lurah’
- Relawan Samawi Deklarasi Usung Prabowo, Gerindra: Bentuk Dukungan Jokowi
"Kita harapkan tidak lebih Agustus sudah harus Munas," ujarnya di bilangan SCBD, Jakarta dilansir Kantor Berita RMOL, Minggu (7/7).
Yorrys mengaku desakan itu merupakan bagian dari evaluasi atas capaian Partai Golkar dalam Pemilu 2019 yang hanya memperoleh 85 kursi parlemen atau meleset dari target 110 kursi.
Meski begitu, Yorrys tetap berpesan untuk mengikuti mekanisme bahwa penentuan jadwal Munas harus diawali dengan pleno.
"Mekanisme itu bahwa ada pleno. Baru ada rapimnas, kemudian ada Munas. Ini semua kan pengurus," pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dituding di Balik Pembentukan Koalisi Besar, Nusron: Kalau Presiden Urun Rembuk dengan Kolega, Apa Salahnya?
- KPU RI Dijatuhi Sanksi Etik Gegara Terima Pendaftaran Cawapres Gibran, Akademisi Unmuh Jember: Pertanda Awal Tak Baik bagi Demokrasi
- Prabowo Temui SBY di Pacitan