Penghitungan suara Provinsi Jawa Timur pada Pemilu 2019 dipastikan molor dari jadwal yang ditetapkan. Hingga tenggat waktu tanggal 9 mei usai, masih tersisa tiga kabupaten yakni Pamekasan, Sampang dan Bangkalan yang belum direkap oleh KPU Jawa Timur.
- DKPP Tambah Anggaran Rp10 Miliar, Komisi B Tekankan Untuk Kepentingan Warga Surabaya
- Pertengahan Juli, Nasdem Gelar Apel Siaga Perubahan di Gelora Bung Karno
- JMSI Kalbar Komitmen Terus Ciptakan Anggota Berkualitas
"Gebrak meja itu hanya untuk memberi shock therapy kepada KPU dan Bawaslu Jatim lantaran tak kunjung dapat memutuskan protes yang diajukan Partai Demokrat,†ujar Boy Rahmatullah salah seorang saksi DPD RI saat dikonfirmasi Jumat (10/5/2019).
Aksi gebrak meja dilakukan oleh saksi dari Partai Golkar, Sahat Tua Simanjuntak juga ditanggapi santai oleh ketua KPU Jatim Choirul Anam.
"Tadi khan peserta rekap sudah banyak yang mengantuk jadi Bang Sahat cuma bikin aksi biar suasana hidup lagi. Saya yang menyaksikan hanya tertawa,†kelakar Kang Anam sapaan akrabnya.
Anam mengatakan, akibat adanya protes dari saksi Partai Demokrat maka rekap hasil penghitungan perolehan suara di Kabupaten Pamekasan terpaksa di skor dilanjutkan besok.
Solusi atas keberatan yang diajukan Partai Demokrat sesuai rekomendasi Bawaslu adalah mencocokkan antara data DA1 dengan DB1. Hasilnya baru akan dibacakan besok,†ungkap mantan komisioner KPU Kota Surabaya.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Soal Indikasi Kecurangan, BW: Kita Tidak Ingin Pemilu Terburuk Tahun Lalu Terjadi Lagi
- AHY Soroti Harga Kebutuhan Pokok yang Naik Diam-diam
- Direktur KAI Akui Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terancam Molor