Empat menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebaiknya mundur daripada menunggu dipecat. Hal ini menyusul teguran dari Jokowi terhadap keempat pembantunya tersebut di Istana Bogor Senin, (8/11) lalu.
- Berkat Pemikiran KH Wahid Hasyim, Agama dan Negara Diletakkan Secara Demokratis
- Ganjar Minta Komisi II DPR Segera Panggil KPU Terkait Kasus Surat Suara di Taiwan
- Polri dan Penyelenggara Liga 1 Dianggap Pihak Paling Bertanggungjawab Atas Tragedi Kanjuruhan
"Sangat wajar dilakukan presiden, menegur para menteri yang ada di bawah beliau. Bahkan, ini teguran yang luar biasa. Jokowi kan orang Solo, kalau sudah memberi teguran di ruang publik itu berarti ada sesuatu yang urgen menurut presiden," terang Emrus.
Namun Emrus berpendapat terlalu jauh bila menafsirkan teguran Jokowi itu sebagai sinyal bahwa para menteri tersebut tidak akan dipakai lagi pada pemerintahan periode 2019-2024.
"Saya pikir terlalu jauh kalau ke sana. Saya berpendapat hak prerogatif presiden untuk mengganti mereka kapan saja. Justru saya lihat teguran ini produktif walaupun masa tugasnya tinggal beberapa bulan lagi," terangnya.
Karena teguran itu dilakukan langsung oleh presiden dan dibiarkan keluar ke ruang publik maka para menteri harus lebih berhati-hati dan bekerja keras. Bila memang sudah tidak mampu bekerja, akan lebih baik untuk mengundurkan diri. Ini juga menjadi peringatan kepada menteri-menteri lain yang belum kena tegur.
"Saya kira para menteri harus introspeksi. Bila perlu, kalau tidak mampu mengundurkan diri saja. Jabatan menteri bukan jabatan eksperimental. Saya kira lebih produktif menterinya mundur, berkaca diri agar tidak membebani presiden," tutup Emrus.
Empat menteri yang ditegur Jokowi adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignatius Jonan; Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno; Menteri Kehutanan Siti Nurbaya Bakar; dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Sofyan Djalil.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Nasdem Klaim Rencana Deklarasi Koalisi Bersama PKS-Demokrat Tetap Berjalan
- Muhaimin Iskandar Harus Waspadai Munculnya Muktamar Luar Biasa Kader PKB
- Sumardi Gandeng Warga Mojokerto Wujudkan Masyarakat Bebas Narkoba Lewat Sarasehan