Pemerintah pusat dalam hal ini Menteri Dalam Negeri Jenderal Tito Karnavian dan kementerian lainnya, terkesan melarang Pemprov DKI Jakarta mengupayakan lockdown. Hal inisangat disayangkan.
- Bertemu di Balaikota, AHY dan Anies Saling Apresiasi dan Ingin Terus Berkolaborasi
- Peserta KTT G20 Mulai Berdatangan, Presiden AS Joe Biden Kepala Negara Pertama yang Tiba di Bali
- PDIP Jakarta Serahkan Pencalonan Anies ke DPP
Padahal DKI Jakarta termasuk wilayah terbanyak korban keganasan virus corona atau Covid-19. Karena harus segera dilakukan lockdown.
"Kondisi kita kalau dipreteli satu-satu tidak ada opsi kecuali lockdown," kata ekonom senior Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri dalam acara "Indef Talk" melalui siaran langsung Instagram, Jumat (27/3).
"Jakarta epicentrum (Covid-19) tapi tenang-tenang saja. Mungkin karena itu kepala daerah jadi gelisah sehingga ingin bertindak lebih cepat, namun Mendagri datang ke Balaikota, menteri-menteri ke balaikota jangan lockdown. Tapi tempat lain kok boleh? Aneh," herannya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Faisal Basri mengatakan, setiap negara terjangkit virus corona memang memiliki latarbelakang yang berbeda. Namun, harus mencari perbandingan setara jika pemerintah tetap berkeyakinan tidak perlu lockdown.
"Beda dengan negara lain Amerika Serikat itu epicentrum di New York. Ini Jakarta menyebar ke mana-mana. Sebetulnya Indonesia lebih mudah lockdown terbatas karena kepulauan," tuturnya.
Atas dasar itu, Faisal Basri menyarankan pemerintah untuk segera melakukan lockdown untuk DKI Jakarta. Jelas, tujuannya agar tidak menjalar ke kota-kota lain di luar Jakarta yang notabene masuk kawasan terparah penyebaran Covid-19.
"Jakarta harusnya paling urgent untuk lockdown. Artinya, mobilitas manusia masuk dan keluar tidak sebebas biasanya. Bukan lockdown total. Tidak sebebas biasanya. Kalau enggak, mudah nyebar ke 34 provinsi yang sumbernya dari Jakarta," ucapnya.
"Jaga saja Jakarta dan utamanya karena sudah menjalar ke (pulau) Jawa, maka jaga dulu Jawa. Supaya, tidak merembet ke provinsi lain," demikian Faisal Basri.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Peternak Sapi Kesulitan Mendapatkan Vaksin PMK, Komisi B Dan Disnak Jatim Bungkam dan Tertutup
- Mahfud MD Ungkap Peran Besar Kiai dan Santri di Hadapan Para Ulama
- Ridwan Kamil: Nasionalisme Pihak yang Menolak Monumen Covid-19 Patut Dipertanyakan