Merujuk tahapan KPU penetapan pasangan calon dalam pemilihan bupati dan wakil bupati, sedianya pada 22 September nanti. Menghadapi Pilbup Banyuwangi ini Paslon Ali-Ali kian matang menjalin koalisi dengan rakyat.
- Terbukti Sukses Pimpin BUMN, Komunitas Milenial di Ngawi Deklarasi Erick Thohir Capres 2024
- PKPU Tahapan dan Jadwal Pemilu Serentak 2024 Akhirnya Diundangkan
- Pengamat: Politik Muka Dua Jokowi Pertanda Kemunafikan
Kali ini, perwakilan alumni Ponpes Ploso Kediri merapat kepada paslon KH Moh Ali Makki Zaini dan Ali Ruchi.
Puluhan alumni itu, berasal dari kecamatan se Kabupaten Banyuwangi. Mereka tergabung dalam perkumpulan yang bernama Ittihadul Mutakhorijin Banyuwangi alias IMAB.
“Kebanyakan alumni Ploso itu bergerak di bidang kemandirian dan kemasyarakatan,” kata Ketua IMAB, Gus Dzakir, dikutip Sabtu (14/9).
Pengasuh Ponpes Tsamaroturroudloh Tegalsari, Banyuwangi itu berujar, jika alumni Ploso Kediri tersebar di seluruh kecamatan se Banyuwangi. Mulai dari Kalibaru sampai Kalipait dan Wongsorejo hingga Muncar.
Ia meyakini bila Gus Makki mampu menjadi seorang pemimpin di kabupaten yang berjuluk Bumi Sholawat Badar ini. Kepiawaian dan kelihaian Pengasuh Ponpes Bahrul Hidayah Rayut ini terlihat semenjak kelas 3 Aliyah di Ploso Kediri.
“Pengalaman-pengalaman Gus Makki di pondok semakin berkembang ketika menjadi Ketua PCNU Banyuwangi (2018-2023), inovasi-inovasi, kreatifitasnya cukup luar biasa, sering mencetuskan ide-ide segar yang disukai dan kekinian,” ujar Gus Dzakir.
Selain itu, Gus Makki di mata Gus Dzakir, terlihat memiliki kecerdasan dalam mengurai berbagai persoalan hingga merumuskan ide-gagasan, baik saat di pesantren maupun ketika menjadi ketua tanfidziyah.
Seperti diketahui, Kabupaten Banyuwangi menyimpan kekayaan sumber daya alam melimpah, mulai dari tambang, pertanian dan perkebunan hingga sektor kelautan. Namun, tak dipungkiri juga ada sengketa agraria di tengah kondisi masyarakat yang heterogen.
“Yang saya tahu untuk menyelesaikan permasalahan beliau (Gus Makki) pasti mengundang dan melibatkan orang-orang ahli di bidangnya, idza wusidal amru ila ghairi ahlihi fantadziri sa'ah (jika suatu urusan diserahkan bukan pada ahlinya maka tunggulah saat kehancurannya), maka beliau untuk merumuskan sesuatu pasti konsultasi dulu kepada ahli-ahlinya, sehingga apa yang diputuskan itu harapannya bisa tepat,” bebernya.
Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan Imam Bukhari itu, menurutnya, selalu menjadi pegangan Gus Makki ketika menjadi Ketua Bahtsul Masail Ploso sampai menjadi Ketua Tanfidziyah.
“Saya yakin dan percaya semua masalah itu pasti ada jalan keluarnya, beliau (Gus Makki) tidak sendiri, artinya selalu mengedepankan musyawarah, mengedepankan konsultasi untuk memecahkan masalah,” lontar Gus Dzakir.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Di Depan Ribuan Orang, Gus Kautsar Wakafkan Cabup Ali Makki Kepada Rakyat Banyuwangi
- Polkit Bikin Acara, Jembatani Mahasiswa dengan Visi Misi Calon Bupati Banyuwangi
- Keliling Kalibaru, Cabup Banyuwangi Nomor Urut 2 Disambati Lampu PJU hingga Pupuk