Komisi III DPR RI diminta untuk melepaskan kepentingan agenda politik pragmatis dalam memilih Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK). Jika tak diindahkan, hal itu sama saja sebuah pengkhianatan bangsa.
- Pembahasan RAPBD Jatim 2025, Ada PR Besar Soal BUMD dan Belanja Daerah!
- Anggota DPRD Jatim Sumardi Cek Banjir di Mojowarno Malam-Malam, Ini Rekomendasi untuk Pemprov Jatim
- Diingatkan Rizal Ramli, Tokoh Kemerdekaan Indonesia Dikenal Karena Visi dan Integritas, Bukan Pencitraan
"Saya berharap Komisi III itu jangan memilih berdasarkan pragmatisme politik. Harus betul-betul memperbaiki negeri ini," ujar Buya Syafii.
Menurut Buya, korupsi di Indonesia diibaratkan sudah seperti narkoba yang peredarannya luar biasa. Meski kerap ditangkap dan dihukum berat, tetapi saja ada pengguna narkoba.
"Korupsi ini kan sudah seribu orang yang ditangkap KPK. Korupsi tetap saja berjalan ya. Katakan sepeti narkoba sudah," sambungnya.
Ia menyebut, Komisi III merupakan penentu terpilihnya pimpinan KPK lima tahun ke depan. Ia juga mengajak Pansel dan Presiden Jokowi untuk satu ritme membangun bangsa melalui lembaga antirasuah.
"Mari kita bersama-sama mencintai bangsa ini, perkuat lembaga antirasuah ini. Dan di samping itu juga pimpinan KPK kompak. Kalau kompak mereka akan bagus sekali," kata anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini.
Lebih lanjut, Buya Syafii menginginkan Presiden Jokowi melakukan catatan serius dalam memilih 10 Capim KPK untuk nantinya diserahkan kepada Komisi III DPR RI.
"Setidak-tidaknya yang memimpin KPK itu yang catatan hitamnya sedikit atau tidak ada sama sekali. Itu saja," jelasnya.
"Jangan bertopeng. Rekam jejak harus sangat jelas. Kalau bermasalah, apalagi kalau nanti menyangkut penegakan hukum atau korupsi itu namanya kita berkhianat pada bangsa ini," demikian Buya Syafii. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sistem Proporsional Terbuka Dikhawatirkan Picu Keresahan Sosial
- China Kesal AS Tunda Pertemuan DK PBB Terkait Masalah Israel-Palestina
- Pendukung Anies Harusnya Terima Kasih ke Erick Thohir Karena JIS Direnovasi