Singgungan soal kriteria calon presiden (capres) yang akan diusung PDI Perjuangan, dianggap sejumlah pihak, bukan hanya ditujukan kepada figur yang gemar pencitraan, tetapi juga kepada tokoh potensial yang akan didukung maju di Pilpres 2024.
- Sidang Hasto Kristiyanto, Hakim Pertanyakan Sumber Dana PDIP
- Terungkap! Hasto Garansi Harun Masiku Gantikan Riezky Aprilia
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza menganalisa, pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kritiyanto, mengenai kriteria capres yang diinginkan sang ketum Megawati Soekarnoputri, bukan hanya menyentil Ganjar Pranowo, tapi juga mengingatkan Puan Maharani.
Pasalnya, ia mengamati pernyataan Hasto dititikberatkan pada kriteria capres yang diinginkan Megawati, yaitu kokoh secara ideologis, visioner, mumpuni, profesional, memahami kehendak rakyat, serta bukan yang hanya bermodal elektoral dan pencitraan.
“Semestinya, Puan lebih gencar mendekat kepada masyarakat, lebih menunjukkan keseriusan dirinya ingin ikut berkompetisi sebagai capres dari PDIP,” ujar Efriza melansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (20/4).
Dalam situasi politik yang belum menentu sekarang ini, Efriza menilai, Puan masih berpotensi menjadi capres yang diusung PDIP. Hanya saja, keberadaan Ganjar dalam bursa pencapresan 2024 juga akan mengganggu peluangnya maju.
Sehingga, dosen ilmu pemerintahan Universitas Sutomo ini mendorong Puan untuk meningkatkan keterkenalannya dan keterpilihannya di masyarakat, khususnya di masa menjelang pendaftaran capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada September 2023 mendatang.
“Puan harus lebih berkeringat jika ingin dianggap sebagai pemimpin yang visioner, mumpuni, dan profesional,” demikian Efriza menambahkan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sidang Hasto Kristiyanto, Hakim Pertanyakan Sumber Dana PDIP
- Terungkap! Hasto Garansi Harun Masiku Gantikan Riezky Aprilia
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah