Isu keagamaan yang dihembuskan kepada Paslon 01 Jokowi-Maruf Amin dinilai efektif. Pasalnya, berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count Jokowi-Maruf mengalami kekalahan di sejumlah provinsi dengan basis keislaman yang kuat.
- Ungkap Kasus Besar hingga Ancam Hukum Mati, ST Burhanuddin jadi Sasaran Tembak Koruptor
- Pilkada Ngawi, Pengamat: Hanya Orang Buta Politik yang Berani Lawan Ony-Antok
- Mungkinkah Muhammadiyah dan NU 'Koalisi' Pemilu 2024?
Moeldoko menerangkan, Jokowi-Maruf kalah di sejumlah daerah yang tergolong basis Islam, yaitu Aceh, Sumbar, Riau, Jabar dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kenapa begitu terpengaruh? Karena hembusan isu yang dari awal sudah diwaspadai itu, memang luar biasa kuat. Waduh, semburannya luar biasa," imbuh Moeldoko.
Isu keagamaan yang dimaksud Moeldoko seperti jika Jokowi terpilih azan dilarang, LGBT dibolehkan, hingga Jokowi yang disebut sebagai kader PKI.
Meski ada orang-orang seperti Ustaz Yusuf Mansur dan Tuan Guru Bajang (TGB) dalam tim kampanye Jokowi, namun hal itu kurang efektif dalam menetralisir isu keagamaan tersebut.
"Masih belum bisa mengubah situasi. Karena menyentuh emosi," pungkas Moeldoko.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gurubesar Unpad Berharap Produk Asuransi Bisa Dikembangkan untuk Bencana Gunung Api
- Menteri Agama Cabut Semua Izin Operasional Lembaga Milik Pemerkosa HW, Yaqut: Itu Bukan Pesantren, Tapi Boarding
- 2 Bapaslon Bupati-Wakil Bupati Jember 2024 Kembali Serahkan Perbaikan Berkas Pencalonan