Pengamat Ini Berharap Jokowi tak 'Gunakan' Rini Lagi di Kabinet

. Pengamat politik dan kebijakan publik Uchok Sky Khadafi berharap Presiden Joko Widodo berani menghapus warna "Rini Inc" di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membina ratusan perusahaan pelat merah, agar sesuai dengan visi Indonesia baru yang diusung Jokowi di periode kedua.


"Saya pikir Rini cukup saja sampai di sini," kata Uchok yang juga Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) itu kepada wartawan, Senin (22/7).

Sekadar diketahui, sejauh ini, nama yang beredar sebagai kandidat Menteri BUMN tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Rini Soemarno. Sebut saja, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium Budi Gunadi Sadikin yang namanya mencuat belakangan sebagai pengganti Rini.

Budi G. Sadikin selama ini dikenal dekat dengan Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan dan Menteri BUMN Rini Soemarno. Kolaborasi ketiganya terlihat kala proses akuisisi saham Freeport Indonesia yang penuh kontroversi.

Menurutnya, kinerja Rini sebagai nakhoda dari ratusan BUMN di tanah air jauh dari harapan. Bahkan bisa dikatakan Rini telah gagal mengurus BUMN di Indonesia. Faktanya, pelayanan BUMN yang terkait dengan publik kualitasnya menurun.

Lebih lanjut, Uchok mencontohkan kasus sistem IT Bank Mandiri yang bermasalah belum lama ini. Selanjutnya, PT Pos Indonesia yang terancam bangkrut.

Belum lagi kasus Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang hendak mencaplok anak perusahaannya sendiri yang notabene adalah swasta. Krakatau Steel yang mengalami penurunan pendapatan dan terus merugi, hingga skandal laporan keuangan Garuda yang mencoreng prinsip tata kelola korporasi.

"Ke depan Menteri BUMN harus orang profesional, bukan orang titipan Rini atau siapa. Jangan pakai orang titipan jika tidak ingin seperti masa Rini pimpin Kementerian BUMN. Harus orang profesional, independen, integritas dan berani. Orang yang petarung," ujar Uchok seperti dilansir Kantor Berita RMOL.

Lebih lanjut dikatakannya, sosok Budi G. Sadikin bukan orang yang tepat menjadi menteri karena prestasinya belum terbukti.

"Saya pikir Budi Sadikin, enggak cocok. Apa prestasi dia? Di Inalum saja belum ada prestasi, masak pimpin BUMN. Apalagi kalau dia disebut orangnya Rini dan Luhut. Cari yang lain saja biar BUMN tak jadi sapi perahan," demikian Uchok. [mkd]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news