Sejumlah mahasiswa Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kediri mendatangi kantor Mapolresta Kediri, Minggu (29/9) sore. Tujuan kedatangan mereka untuk menyampaikan orasi dan tuntutan atas kejadian yang mengakibatkan mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari meninggal dunia.
- Partai Garuda: Perppu 1/2022 Mengakhiri Wacana Presiden 3 Periode dan Penundaan Pemilu
- KIB Masih Percaya Diri Sebagai Koalisi Solid Sampai Pendaftaran Pilpres 2024
- Safari Ramadan di Lamongan, PAN Jatim Tegaskan Komitmen Dukung Petani Milenial untuk Ketahanan Pangan
Randy meninggal dunia saat menggelar aksi menuntut revisi RKUHP di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kendari.
"Kami bergerak dan menyampaikan aspirasi serta tuntutan atas kemauan sendiri, PC PMII Kediri melakukan aksi atas pengurus besar PMII. Aksi ini karena kami satu jiwa, satu angkatan, dan satu cita untuk Indonesia," jelas Koordinator Lapangan, Ikhsanu Shafa.
Dengan kejadian tersebut, PC PMII Kediri menilai bahwa demokrasi di Indonesia masih dipertanyakan keberadaannya dan apa yang ada di cita-citakan pada reformasi masih belum sepenuhnya terwujud.
Dengan adanya kejadian tersebut, PC PMII Kediri juga menuntut beberapa hal kepada pihak Kepolisian. Mereka meminta pihak kepolisian melakukan pengusutan secara tuntas pelaku penembakan yang mengakibatkan Randy meninggal dunia dan secara terbuka, rinci, serta memberikan informasi terbaru kepada publik terkait proses hukum atas kasus tersebut.
PC PMII Kediri juga meminta untuk memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku penembakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang belaku.
Setelah menyampaikan orasi, para mahasiswa ini meminta izin untuk masuk ke halaman Mapolresta Kediri. Mereka bersama petugas Polresta Kediri berdoa bersama untuk sahabat mereka, Randy.
"Kami juga akan mendukung serta menyampaikan tuntutan mahasiswa sesuai dengan proses yang berlaku dan sebisa mungkin mengawal untuk keselamatan mahasiswa," tutur Waka Polresta Kediri, Kompol Iwan Sebasttian.
Sebelum membubarkan diri, para mahasiswa terus menunggu kehadiran Kapolresta Kediri. Mahasiswa juga ingin bertemu dan melakukan koordinasi untuk pembahasan atas kejadian tersebut.
Pihak Polresta Kediri memberikan jadwal supaya mahasiswa bisa bertemu dengan Kapolresta yang baru. Wakapolresta meminta kepada mahasiswa datang kembali tanggal 3 Oktober. ini dikarenakan Kapolresta Kediri masih dalam penugasan keperluan lain.[ndik/bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sebut Pemilu 2024 Brutal, Pekan Depan Trijanto Lapor Bawaslu Jatim
- Cabup Gus Fawait, Komitmen Membangun Pasar Tradisional Jember untuk Perekonomian Wong Cilik
- PPP Dukung Program Ganjar-Mahfud Naikkan Gaji Guru Rp30 Juta