Untuk bisa maju bersama Puan Maharani di Pilpres 2024, maka Prabowo Subianto harus bisa mewujudkan Perjanjian Batu Tulis II--koalisi PDIP dengan Gerindra.
- Sidang Hasto Kristiyanto, Hakim Pertanyakan Sumber Dana PDIP
- Terungkap! Hasto Garansi Harun Masiku Gantikan Riezky Aprilia
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
Direktur Ekeskutif Kajian Politik Indonesia (KPN) Adib Miftahul, masih ada ganjalan Prabowo untuk kemudian mewujudkan Perjanjian Batu Tulis II--koalisi PDIP dengan Gerindra.
"PR (Pekerjaan Rumah) Prabowo yang paling besar ialah meyakinkan internal PDIP, dan memastikan sejauh mana Prabowo bisa diterima di internal PDIP. Ini yang paling penting," kata Direktur Ekeskutif Kajian Politik Indonesia (KPN) Adib Miftahul dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (29/5).
Adapun yang mampu membantu Prabowo untuk meyakinkan internal PDIP tidak lain hanyalah Presiden Joko Widodo.
Adib berkeyakinan, bahwa pada gelaran Pilpres 2024 yang akan datang Jokowi akan hadir sebagai sosok king maker.
"Karena bagaimanapun juga suksesor Jokowi ialah orang yang mampu melanjutkan visi dan misi selama dua periode memimpin Indonesia," tanda Adib.
Sebelumnya, Partai Gerindra membuka pintu untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan dalam mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
Hal ini kemudian sejalan dengan desas-desus yang belakangan kencang, yakni memasangkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai suksesor Presiden Joko Widodo.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani bahkan secara gamblang menegaskan, hubungan Gerindra dan PDIP sangat baik, terutama di antara dua ketua umum partai, Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Danantara Bukti Konsistensi Presiden Prabowo Konsolidasi Potensi Ekonomi
- Kiai Kampung Dukung Komitmen Presiden Prabowo Berantas Korupsi
- Kekayaan Danantara Diyakini Bisa Tembus Lebih Dari 1 Triliun Dolar AS