Bertemu sejumlah wartawan dari media asing, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto Membeberkan kecurangan pemilu presiden yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Kecurangan pemilu tersebut terjadi secara terbuka dan terbukti telah melenceng dari norma-norma demokrasi.
- PAN: Usulan Kenaikan Biaya Haji 2023 Rp 69 Juta Tidak Bijak
- Puguh Wiji Pamungkas Soroti Disparitas Pendidikan di Jawa Timur
- AHY: Bangun Soliditas dan Efektivitas Songsong Agenda 2024
Kecurangan itu dinilai tampak jelas ada upaya untuk memberdayakan aparat kepolisian, berbagai institusi pemerintahan, hingga intelijen. Mantan Danjen Kopassus itu pun memastikan kalau pihaknya punya bukti soal dugaan kecurangan tersebut.
"Kami memiliki banyak bukti dan laporan. Kecurangan surat suara seperti surat suara yang sudah dicoblos sebelum pemilu misalnya yang ditemukan di Malaysia, dan berikutnya hal-hal lain,†bebernya.
Terkait itu, Prabowo mengaku sangat menyesalkan lantaran Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan telah memilih jalan demokrasi semenjak era reformasi pada tahun 1998 lalu.
Lebih lanjut Prabowo menekankan, demokrasi merupakan pergantian kekuasaan dengan cara damai tanpa ada kekerasan sedikitpun. Akan tetapi, kini ada pihak yang ingin merusak sistem demokrasi dengan terus berupaya melanggar ketentuan yang ada.
"Karena itulah, kami tengah berusaha untuk menegakkan demokrasi di Indonesia menjadi demokrasi yang benar, yang jujur untuk mengubah sebuah sistem menjadi lebih baik kedepannya,†pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KSPN Bakal Geruduk Istana Negara di Hari Buruh
- Golkar Rombak Dua Kursi Waketum, Adies Kadir Gantikan Posisi Aziz Syamsuddin
- DPRD Jatim Soroti Persaingan Seleksi Terbuka Sekdaprov Jatim
