Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan komando militernya untuk menempatkan pasukan pencegahan Rusia dalam "siaga tinggi". Pasukan pencegahan yang dimaksud merujuk pada unit yang mencakup senjata nuklir.
- Putin dan Pezeshkian Bertemu, Konflik Iran dan Israel Makin Panas
- Prabowo Bertemu Putin, Bahas Potensi Kerja Sama Energi Nuklir
- Putin Ucapkan Selamat atas Kemenangan Prabowo
Dia mengutip pernyataan agresif dari para pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan sanksi ekonomi terhadap Moskow.
"Seperti yang Anda lihat, tidak hanya negara-negara Barat mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap negara kita dalam dimensi ekonomi, maksud saya sanksi ilegal yang diketahui semua orang dengan sangat baik, tetapi juga para pejabat tinggi negara-negara NATO terkemuka membiarkan diri mereka membuat pernyataan agresif dengan salam untuk negara kami," kata Putin di televisi pemerintah pada Minggu (27/2).
Dikabarkan Channel News Asia, Rusia memiliki gudang senjata nuklir terbesar kedua di dunia dan sejumlah besar rudal balistik yang membentuk tulang punggung pasukan pencegahan negara itu.
"Saya memerintahkan menteri pertahanan dan kepala staf umum angkatan bersenjata Rusia untuk menempatkan pasukan pencegahan tentara Rusia ke dalam mode layanan tempur khusus," jelas Putin.
Pasukan darat Rusia telah menekan ke Ukraina dari utara, timur dan selatan tetapi menghadapi perlawanan sengit dari pasukan Ukraina.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ukraina Bikin Perangko Bergambar Presiden Prabowo Subianto
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina
- Putin dan Pezeshkian Bertemu, Konflik Iran dan Israel Makin Panas
Situasi di Ukraina semakin memanas setelah Rusia melancarkan langkah militer ke negara tersebut pada Kamis (24/2).