Inspeksi Mendadak ( Sidak) diilakukan di sejumlah toko di Kabupaten Jember. Tim gabungan Monitoring Pembinaan dan Pengawasan Makanan, menemukan makanan, yang sudah kadaluwarsa.
- PD Pasar Surya MoU dengan Dua Kejaksaan, Wali Kota Eri: Yang Salah Ya Salah
- 271 Calon Jemaah Haji Kabupaten Magetan Diduga Jadi Korban Penggelembungan Biaya Paspor
- Keluarga dengan 4 Anak Disabilitas di Surabaya Tetap Dapat Bantuan Meski PKH Kemensos Berhenti
Tim yang beranggotakan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Forkopimda, Balai POM Jember, Disperindag Jember beserta Polres Jember ini, menyasar sejumlah toko di area pasar tanjung, serta sejumlah retail grosir di Tegal Besar dan Taman Gading.
"Kegiatan ini sebagai upaya dalam rangka memberikan jaminan keamanan produk makanan dan minuman yang memenuhi standart kualitas pada masyarakat," Ucap Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Koeshar Yudyarto, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (3/4).
Acara Monitoring yang digelar sejak Selasa (2/4) kemarin, Mendapatkan beberapa temuan seperti makanan kadaluwarsa yang masih tercampur dengan makanan masih layak. Selain itu ditemukan makanan yang labelnya masih belum lengkap. Yaitu tidak ada expired date, tidak mencantumkan nama produsen dan ada makanan yang rusak.
Bahkan juga ditemukan tempat penyimpanan, yang belum sesuai standart.
"Seperti makanan yang diletakkan di atas lantai. tentunya hal ini akan mempengaruhi kualitas produk yang disimpan dalam waktu yang lama," katanya.
Karena itu, pihaknya melakukan pembinaan secara persuasif dengan menginformasikan kepada pemilik toko untuk menyisihkan makanan yang tidak layak edar sehingga makanan tidak jatuh ke tangan konsumen.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengingatkan kepada pemilik toko agar mengambil produk yang jelas mulai dari labelnya hingga produsennya. Hal tersebut untuk mempermudah penelusuran jikalau terjadi sesuatu dengan makanan atau minuman tersebut.
Tata cara penyimpanan makanan, lanjut dr. Koeshar, harus ada palet di bawahnya, sehingga makanan tidak langsung terhubung dengan lantai, yang tentunya mempengaruhi kualitas makanan tersebut.
"Dalam upaya ini, kami tidak langsung menyita barang tersebut, karena sifatnya hanya melakukan pembinaan saja," katanya .
"Kami memberikan instruksi dan akan terus mengawal, sehingga para konsumen bisa terlindungi," sambungnya.[R}
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hadapi Ancaman Resesi Ekonomi, Pemkab Jember latih Perempuan Kepala Keluarga jadi Wirausahawan
- Rekanan Washtafel Temui Kapolres Jember, Keluhkan Tersendatnya Pembayaran Dana
- Tata Kelola Pemerintahan Terus Membaik, Pencegahan Korupsi di Jember, Masuk Peringkat 14 Nasional