Tak Penuhi Syarat Calon Jalur Independen Pilkada Surabaya, Asrilia Kurniati Ngaku Ada Intimidasi

Asrilia menunjukkan bukti kelengkapan syarat mendaftar Wali Kota Surabaya/RMOLJatim
Asrilia menunjukkan bukti kelengkapan syarat mendaftar Wali Kota Surabaya/RMOLJatim

Bakal Calon Wali Kota Surabaya jalur perseorangan atau independen Asrilia Kurniati akhirnya blak-blakan kenapa ia dinyatakan tak lolos mengikuti kontestasi Pilkada Surabaya.


Asrilia Kurniati mengaku, sebelum mendaftar di KPU Surabaya, ia telah mendapatkan intimidasi agar mengurungkan niatnya.

"Tanggal 30 April itu saya sudah tahu. Karena saya sudah diintimidasi mundur jangan sampai mencalonkan diri," kata Asrilia Kurniati dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (14/5).

Namun, Asrilia enggan mengatakan siapa yang telah melakukan intimidasi tersebut.

"Ada, deh. Pokoknya yang merasa silakan enggak papa. Allah Maha Tahu, tidak tidur, dan lambat laun Allah menghukum orang yang bersikap seperti itu, ya," jelasnya.

Tak hanya itu, Asrilia juga enggan membeberkan secara gamblang bentuk intimidasi tersebut. Ia menyatakan telah menyimpan bentuk intimidasinyang diterimanya.

"Itu ada buktinya, semuanya, tapi saya tidak mau mengeluarkan di sini," tegas Pendiri Ikatan Perempuan Indonesia Peduli ini.

Ia juga heran dengan sikap orang-orang yang merasa ketakutan dengan pencalonannya untuk ikut kontestasi Pilkada Surabaya.

"Karena saya tau kenapa saya diminta seperti itu. gak nyangka saja, apa karena Asrilia Kurniati itu menakutkan," pungkasnya.

Seperti diberitakan Asrilia Kurniati dinyatakan gagal masuk bursa Pilkada Surabaya 2024. KPU Surabaya tak meloloskan berkasnya karena jumlah pendukung tidak sesuai yang dipersyaratkan. Ia cuma nyetor sebanyak 1.167 dukungan.

KPU Surabaya mempersyaratkan jumlah dukungan bagi calon independen Wali Kota Surabaya sebanyak 6,5 persen dari total DPT Surabaya tahun 2024. Yakni sebanyak 144.209 suara dari jumlah DPT 2.218.586 di Surabaya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news