. Ada tiga alasan kenapa Presiden terpilih Joko Widodo dan PDIP semakin menutup pintu kabinet untuk Partai Demokrat.
- PDIP Jatim Daftarkan 120 Bacaleg ke KPU, 30 Persen di antaranya Perempuan
- Pilpres 2024 jadi Pertarungan Kekuatan Figur dan Parpol
- Trump Sebaiknya Fokus Janji Kampanye Daripada Relokasi Warga Palestina
Alasan pertama Jokowi dan PDIP tolak Demokrat, Demokrat masuk pemerintahan Jokowi-Maruf hanya bekerja untuk partai pimpinan SBY itu.
Kedua, sikap politik Demokrat yang dinilai abu-abu. Dikhawatirkan, masuknya Demokrat menjadi duri dalam daging bagi koalisi pemerintah.
Alasan ketiga, bergabungnya Demokrat ke dalam kabinet baru Jokowi hanya membesarkan politisi muda Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang digadang-gadang maju di Pilpres 2024.
Peribahasa menggambarkan, masuknya Demokrat khususnya AHY di kabinet Jokowi-Maruf, ibarat memelihara anak macan.
Pasca pertemuan dua sahabat lama Prabowo Subianto dan Joko Widodo, peluang Partai Gerindra masuk gerbong pemerintahan Jokowi jilid II semakin besar.
Sementara, Partai Demokrat yang sudah menyatakan siap membantu pemerintahan Jokowi-Maruf, saat ini dikabarkan tidak dilirik lagi oleh Jokowi, seperti dilansir Kantor Berita RMOl. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Transaksi Rp 300 Triliun Disebut Bukan Korupsi dan TPPU, Said Didu: Kepala PPATK Sudah Melebihi Tuhan?
- Ditanya Gibran soal SGIE, Cak Imin Menyerah
- Penentuan Capres-Cawapres KIB Diprediksi Sangat Rumit