Maduro Menang Pilpres- 14 Dubes Tinggalkan Venezuela- Lho?

RMOLBanten. Reaksi keras dari komunitas internasional usai Nicolas Maduro kembali memenangkan pemilu pekan lalu. Maduro berhasil memastikan posisinya sebagai presiden untuk periode kedua.


Kini, Meksiko, Kolombia, Chile, Panama dan Peru ber­bondong-bondong turut me­nangguhkan hubungan diplo­matik mereka dengan Caracas.

Namun, Rusia, El Salvador, Kuba, dan China justru mem­beri selamat kepada Presiden Maduro atas kemenangannya dalam pemilu terakhir.

China mengatakan, setiap pihak harus menghormati pilihan yang dibuat rakyat Venezuela. Presiden Rusia Vladimir Putin berharap Maduro sukses dalam menyele­saikan masalah sosial dan ekono­mi yang dihadapi negara.

Sanksi Ekonomi AS

Amerika Serikat member­lakukan sanksi ekonomi baru terhadap Venezuela, yang bertujuan mencegah para pe­jabatnya menjual aset minyak negara sebagai imbalan suap.

Presiden Trump menga­takan, "Kami menyerukan rezim Maduro untuk memulihkan demokrasi, mengadakan pemilihan umum yang bebas dan adil, membebaskan semua tahanan politik segera dan tanpa syarat, dan mengakhiri penindasan dan perampasan ekonomi rakyat Venezuela."

Senada dengan Trump, Wakil Presiden AS Mike Pence sebelumnya mengecam pemilu tersebut sebagai "palsu" dan "tidak sah".

Negeri Paman Sam telah menjatuhkan sanksi pada Maduro dan para pembantu seniornya, serta melarang perusahaan AS bertransaksi bisnis dengan Caracas dan perusahaan minyak setempat.

"Amerika Serikat berdiri dengan negara-negara demokra­tis untuk mendukung rakyat Venezuela dan akan mengambil tindakan cepat pada isu ekono­mi dan diplomatik, guna men­dukung pemulihan demokrasi mereka," pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo

Warga Venezuela kini tengah mengalami krisis ekonomi besar-besaran. Mereka kesu­litan mendapat makanan akibat minimnya pasokan di pasar. Sementara itu, nilai mata uang di Venezuela pun makin tidak berharga. Alhasil, kebanyakan warga Venezuela terpaksa makan sekali sehari akibat krisis ini.

Mayoritas warga Venezuela menyebut mereka tengah men­jalani "puasa Maduro" sebagai bentuk sindiran kepada presiden mereka. Kondisi perekonomian Venezuela terus memburuk pas­ca kekuasaan dipegang Maduro selepas wafatnya Hugo Chavez pada 2014. [dzk]