RMOLBanten. Skandal Bantuan Likuditas Bank Indonesia (BLBI) masih menyisakan banyak pertanyaan yang perlu diungkap ke publik.
- Jumlah Pemilih Pemula di Jember Terus Bertambah
- Ditunjuk Sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo, Arsjad Rasjid Juga Layak jadi Cawapres
- Airlangga Pastikan KIB Tak akan Dukung Capres yang Gunakan Politik Identitas
Kala itu, semua yang mendapat BLBI harus menandatangani MSAA. Tapi keanehan muncul saat draf yang ditandatangani itu ternyata dibuat oleh Lehman Brothers, sebuah perusahaan investasi bank yang memiliki banyak skandal, sehingga ditutup di Amerika Serikat pada tahun 2008.
Ini kan aneh, Pemerintah Indonesia dengan obligor orang Indonesia kok perjanjian dalam bahasa Inggris? karena yang bikin Lehman Brothers bukan BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional),†ujarnya dalam Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (10/7) malam.
Keanehan, sambungnya, kembali muncul saat Lehman Brother membuat Release dan Discharge (R&D). Sebab dalam penandatangan ini, pemilik telah meneken R&D sementara barang yang dimiliki belum diserahkan.
Lehman Brother ngawur berat, barang belum diserahkan sudah dikasih R&D,†tukas Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid yang akrab disapa RR itu. [dzk]
- Daftar ke KPU, Cak Imin Mohon Doa Kiai Agar PKB Jadi Juara 2024
- Jenderal Andika Larang Prajuritnya jadi Pengaman Proyek
- Rakyat Bukan Sapi Perah, Rencana Tes PCR di Semua Moda Transportasi Harus Dibatalkan