Risma Terima Penghargaan UN-Habibat

. Penghargaan diberikan Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam acara World Habitat Day di Markas PBB di Nairobi, Kenya.


Upacara penyerahan penghargaan dibuka dengan mengheningkan cipta bagi korban gempa bumi dan tsunami di pulau Sulawesi, Indonesia, yang dipimpin langsung oleh Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta. Dia didampingi oleh Maimunah Mohd Sharif, Direktur Eksekutif UN-Habitat menyerahkan penghargaan kepada lima pemenang.

Risma terpilih dari 50 kandidat penerima penghargaan tahun ini. Dia dianugerahi penghargaan UN-Habitat Scroll of Honour atas kebijakan tata kota Surabaya yang dinilai UN-Habitat sebagai kebijakan yang people-centred dan inklusif bagi seluruh masyarakat, sehingga tidak ada penduduk berpendapatan rendah yang merasa tertinggal.

Poin pencapaian Risma lainnya yang dipuji oleh UN-Habitat juga adalah kebijakannya dalam manajemen limbah padat dan keberhasilannya dalam mendorong masyarakat untuk mengurangi dan mendaur-ulang limbah rumah tangga.

Dalam pidato penerimaan UN-Habitat Scroll of Honour, walikota yang telah menjabat sejak tahun 2010 ini mengungkapkan bahwa jajarannya membina masyarakat yang tinggal di kampung atau perumahan untuk mengelola sampah organiknya dengan metode composting sederhana, sementara sampah anorganik dipilah dan dibawa ke Bank Sampah yang tersedia di kampung-kampung.

Risma menekankan bahwa konsep yang diusungnya adalah Reduce, Reuse, Recycle".

"Konsep yang kami usung telah berhasil mengubah mindset masyarakat sehingga mereka sekarang menilai sampah sebagai barang berharga," jelas Risma seperti keterangan yang diterima redaksi.

Atas inisiatif kebijakannya dan dukungan dari masyarakat, Risma menyatakan bahwa kini telah terjadi penurunan volume sampah yang masuk ke TPA sejumlah 10 persen dan Surabaya kini memiliki indeks kualitas udara yang lebih baik, serta penurunan signifikan atas banjir.

Untuk diketahui, UN-Habitat Scroll of Honour adalah salah satu penghargaan paling bergengsi yang diberikan untuk pihak-pihak, baik individu, kota atau organisasi, yang telah menunjukkan kepemimpinan dan kontribusi dalam meningkatkan kualitas kehidupan perkotaan dan memberi perhatian khusus pada kondisi kaum miskin dan terlantar.

Para pemenang ajang penghargaan yang telah dilaksanakan sejak tahun 1989 ini dinilai telah mendemonstrasikan praktik terbaik dalam memenuhi target Sustainable Development Goal.

Selain Risma, terdapat 4 pemenang penghargaan lainnya, di antaranya Dr. Mona A. Serageldin (Institute for International Urban Development, Amerika Serikat), Isaac Muasa (Mathare Environmental Consevation Youth Group, Kenya), The Institute of Physical Planning, Kuba, dan Xuzhou City, China.

UN-Habitat sendiri adalah lembaga PBB yang berfokus pada program dan masalah pemukiman manusia dan pembangunan kota yang berkelanjutan. [RMOL]